![]() |
istimewa |
Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Usman Sumantri mengatakan distribusi dokter gigi di Indonesia masih belum merata. Menurut Usman, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya mayoritas dokter gigi yang perempuan.
Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana menambah kuota mahasiswa kedokteran gigi dan memberikan penugasan khusus ke daerah-daerah yang membutuhkan. Hal ini karena jumlah dokter gigi di Indonesia masih kurang dan saat ini persebarannya tidak merata.
Berdasarkan data, jumlah puskesmas yang memiliki dokter gigi hanya berjumlah 7.475 unit atau 73,2 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 2.737 unit atau 26,8 persen belum memiliki dokter gigi.
"Kalau yang tinggal di Jakarta memang nggak kurang, dokter gigi banyak. Indonesia sekarang memiliki 52.700-an dokter gigi. Masalahnya bukan jumlahnya saja, tapi yang jadi persoalan utama yakni distribusi," kata Usman dalam acara detikSore, Rabu (16/4/2025).
"Kalau kita mau bilang dokter gigi itu kurang, dari sisi jumlah atau rasio sebenarnya hampir memadai. Cuman, masalahnya dia adanya di Jakarta, di kota-kota besar lain. Jadi masalah distribusi sebenarnya utamanya," sambungnya.
Usman menambahkan banyak faktor yang menyebabkan banyak Puskesmas, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang masih belum memiliki dokter gigi.
"Menarik nggak buat dokter gigi masuk ke Puskesmas, kalau dibilang Puskesmas itu nggak ada dokter giginya, sekitar 2.600 Puskesmas, sekitar 26,8 persen," kata Usman.
"Lalu kenapa daerah tidak mau ditempatkan dokter gigi? Apakah pemerintah sudah pernah menempatkan atau memberikan formasi untuk daerah itu. Ketiga jelas nggak jenjang kariernya kalau dia di situ. Keempat, honornya memadai nggak kalau ditempatkan di situ?" lanjutnya.
Menurut Usman, ada sekitar 18 variabel dari seseorang sampai ingin ditempatkan ke suatu daerah terpencil. Menurutnya, fasilitas-fasilitas yang ditawarkan di kota-kota besar masih menjadi alasan utama mengapa banyak dokter gigi tidak memutuskan bekerja di daerah 3T.
"Dokter gigi itu hampir 70 persen wanita. Dia sangat tergantung sama pasangannya, suaminya kerja di mana, dia kan ngikutin suami, bukan suami mengikuti istri kan?" kata Usman.
"Kalau suaminya ada di kota-kota besar, nggak mungkin dia menduduki daerah terpencil, kepulauan, perbatasan itu yang sekarang kosong. Jadi banyak hal ya, ada 18 variabel lah (untuk mengambil keputusan)," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Masih Banyak Puskesmas Tak Punya Dokter Gigi, PDGI Ungkap Alasannya"