ilustrasi, detikcom |
Seorang pria bernama Kevin Kwong mengalami kondisi yang memprihatinkan akibat cacar monyet atau monkeypox. Kevin meyakini dirinya tertular virus itu dari hubungan seksual saat parade Pride New York.
Menurut spesialis penyakit menular Peter Chin-Hong, yang mendiagnosisnya, kondisi Kevin saat itu sangat menyedihkan. Ia bahkan khawatir jika Kevin bisa saja buta karena ratusan luka yang ada di tubuh dan wajahnya.
"Sangat menyedihkan, dengan ratusan luka di sekujur tubuhnya," ungkap Peter Chin-Hong, yang dikutip dari Insider, Rabu (24/8/2022).
"Kasus Kevin mungkin salah satu yang paling parah dari pasien yang pernah saya lihat sejauh ini," lanjutnya.
Awal Mula Gejala Muncul
Gejala Kevin Kwong ini dimulai dua hari setelah dia kembali ke California dari New York pada akhir Juni. Ia mengeluhkan rasa gatal yang menyakitkan pada tangannya hingga membangunkannya dari tidur.
Awalnya, Kevin mengira gatal itu karena eksim. Ia pun mengobatinya dengan krim steroid yang biasa. Tapi, rasa gatal itu semakin parah hingga menjalar ke sikunya, muncul bintik merah dan cairan, bahkan menyebar ke wajahnya.
"Tubuhmu diambil alih oleh hal yang tidak kamu mengerti ini. Dan kamu tidak punya tempat untuk pergi, jadi itu menyakitkan dan menakutkan," kata Kevin.
Sempat Salah Diagnosis
Melihat kondisinya itu, Kevin sudah melakukan konsultasi online sebanyak 6 kali, menelepon hotline perawat, mendatangi pusat perawatan darurat, hingga pergi ke UGD dua kali.
Kevin juga telah mencoba steroid untuk eksim, antivirus untuk herpes, dan salah didiagnosis. Saat itu Kevin sempat didiagnosis mengidap penyakit kudis.
"Setiap saya bertemu dokter dan menceritakan gejala ini, saya mendapatkan jawaban yang berbeda. Kondisi saya menjadi lebih buruk dengan cepat," bebernya.
Saat dites cacar monyet, hasilnya menyatakan kalau Kevin negatif. Namun, saat dites oleh Chin-Hong di Pusat Medis Universitas California, San Francisco (UCSF) beberapa minggu setelah gejalanya pertama kali muncul, Kevin dinyatakan positif terinfeksi cacar monyet.
Menurut Chin-Hong, kasus negatif palsu seperti yang dialami Kevin sangat berbahaya, terutama bagi pasiennya sendiri.
"Sangat sulit sebagai dokter untuk benar-benar mendapatkan sampel yang baik dalam jenis lesi ini karena pasien sering kesakitan," kata Chin-Hong.
Maka dari itu, CDC merekomendasikan dokter untuk mengambil sampel lesi dua kali. Selain itu, mereka juga harus mengambil sampel dari beberapa bagian tubuh, atau dari lesi yang terlihat berbeda.
Pemulihan yang Sangat Cepat
Chin-Hong mengobati Kevin dengan Tecovirimat atau 'TPOXX'. Itu merupakan tablet cacar yang dapat digunakan untuk mengobati cacar monyet dengan izin CDC.
Setelah menjalani pengobatan, Kevin mengatakan ruam di wajahnya mulai membaik sejak hari pertama. Dua minggu setelahnya, ia sembuh tapi bekas lukanya masih tersisa.
"Saya terkejut dengan seberapa cepat Kevin membaik," beber Chin-Hong.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Pria Tertular Cacar Monyet, Ratusan Luka di Tubuh hingga Nyaris Buta"