Hagia Sophia

23 October 2022

Berbagai Fakta Terkait Subvarian Omicron XBB yang Sudah Masuk Indonesia

Foto: Agung Pambudhy

Virus COVID-19 varian XBB dilaporkan sudah masuk ke Indonesia. Laporan ini diumumkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan meminta semua pihak dapat bekerjasama untuk memperkuat efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan protokol kesehatan.

"Varian ini (XBB) sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus," ucap Budi dalam Capaian Kerja Pemerintah 2022, Jumat (21/10/2022).

Ditemukan di Nusa Tenggara Timur

Jubir Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syaril menyebut ditemukan satu kasus di NTT. Sejauh ini, belum ada penambahan kasus namun pemerintah akan terus melakukan surveilans ketat.

"Sudah ada satu kasus di Nusa Tenggara Timur," kata Syahril saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022).

Menkes Minta Perketat Prokes

Syaril meminta masyarakat tidak perlu panik dan menyebut varian XBB sama seperti subvarian Omicron. Di kesempatan lain, Menkes Budi menyebut hingga saat ini masyarakat Indonesia masih menjadi salah satu warga patuh terhadap protokol kesehatan. Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 juga sudah bisa dikatakan sangat baik lantaran sebanyak 440 juta dosis telah disuntikkan kepada lebih dari 240 juta warga.

Meski begitu, Budi mengungkap untuk tetap menjaga prokes lantaran dan negara belum bisa dikatakan aman dari COVID-19 karena adanya berbagai mutasi baru yang masih berpotensi terjadi.

"Tapi ujiannya nanti, akan kita lihat di awal tahun. Kita tahu Singapura yang tadinya hanya ratusan kasus sekarang naik menjadi 6 ribu kasus per hari, lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2 ribu kasus per hari padahal penduduk Singapura 5 juta, sedangkan Indonesia cuma 270 juta," jelasnya.

Gejala yang Dialami

Dr Ankita Baidya, Konsultan Penyakit Menular di Rumah Sakit Manipal HCMCT, India menjelaskan beberapa pasien COVID-19 varian XBB mengalami gejala ringan.

"Pada varian ini juga, kebanyakan kasusnya ringan dengan gejala saluran pernapasan atas seperti sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, dan beberapa orang juga datang dengan banyak mialgia dan gerakan longgar atau keluhan perut," kata Dr Baidya, dikutip dari India Times.

Gejala tersebut bisa memburuk bagi mereka yang memiliki kekebalan imunitas yang kurang dan pasien memiliki riwayat penyakit penyerta seperti diabetes hingga lansia. Meski begitu, varian ini disebut sangat menular lantaran memicu penambahan kasus relatif cepat, berikut gejalanya.
  • Batuk terus-menerus
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada
  • Perubahan indera penciuman
  • Gangguan pendengaran
  • Menggigil.
Negara yang Terpapar Varian XBB

Subvarian Omicron varian XBB belakangan dilaporkan di sejumlah negara termasuk negara tetangga seperti Singapura hingga Thailand. Sebelumnya, Singapura melaporkan adanya kenaikan kasus COVID-19. Direktur layanan medis Singapura Kenneth Mak menyebut subvarian XBB ini sangat menular dan kemungkinan karakteristik virus kurang ganas dari gelombang virus sebelumnya.

"Jika kita dapat memiliki varian yang mengungguli semua varian lain tetapi, pada kenyataannya, berkontribusi pada infeksi yang kurang parah, itu akan menjadi beban yang lebih ringan pada sumber daya rumah sakit kita," demikian sebut Associate Professor Mak.

Tak lama, Dirjen Departemen Ilmu Kedokteran Thailan, Dr Supakit Sirilak menyebut di negara tersebut sudah ditemukan dua kasus Omicron XBB. Pasien merupakan wanita asal Hongkong dan pria Thailand yang baru tiba dari Singapura. Keduanya dalam kondisi baik.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta-fakta Subvarian Omicron XBB yang Sudah Masuk RI"