Foto: Thinkstock |
Beberapa daerah melaporkan tak ada riwayat mengonsumsi obat sirup pada anak yang mengalami gagal ginjal akut. Pasien juga tak memiliki riwayat dan kelainan ginjal sebelum akhirnya dirawat dengan penyakit tersebut.
Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono mengatakan sejauh ini pihaknya menemukan keterkaitan kuat antara cemaran etilen glikol dengan kasus gagal ginjal akut pada anak. Memang ada dugaan penyebab lain, namun sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Kadang-kadang ini tidak selalu relevan. Informasi pasien musti kita gali lagi. Tapi dari data empiris yang kita punya dari 11 pasien RSCM, 7 ada etilen glikol maka kita nggak bisa nunggu penyebab lain," beber dr Dante saat ditemui di IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sabtu (21/10/2022).
Cemaran etilen glikol yang diduga ada di obat sirup ini membuat pihaknya mengambil langkah konservatif agar para penyedia layanan kesehatan mulai dari apotek sampai dokter tidak meresepkan dan memberikan sediaan tersebut kepada masyarakat.
Sejauh ini dilaporkan sekitar 214 anak mengalami gagal ginjal akut di 22 provinsi. Sekitar 133 di antaranya meninggal dunia.
"Maka langkah utama adalah konservatif dengan setop dulu obat tersebut. Apakah nantinya akan berhubungan dengan fakta lain, sambil kita gali dan evaluasi," pungkasnya
Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebelumnya melaporkan 13 kasus gagal ginjal yang menyerang anak-anak di DIY tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirup.
"Tidak, tidak ada info itu (13 anak yang terkena gagal ginjal misterius sebelumnya konsumsi obat jenis sirup)," kata Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "13 Anak Gagal Ginjal di DIY Tak Ada Riwayat Minum Obat, Ini Respons Wamenkes"