![]() |
Ilustrasi diet karniovora. (Foto: Getty Images/iStockphoto/FinFinz) |
Dalam kasus yang jarang terjadi, diet karnivora yang dijalani seorang pria menyebabkan tumbuhnya benjolan kuning besar di tangan, kaki, dan sikunya.
Diet karnivora biasanya melibatkan pola makan tinggi protein dan lemak hewani, seperti daging, unggas, telur, dan ikan. Selama delapan bulan sebelum gejalanya muncul, pria tersebut telah mengonsumsi banyak lemak dalam makanannya.
Dikutip dari Live Science, dokter yang terlibat dalam kasusnya menjelaskan bagaimana kebiasaan makannya mencakup "asupan lemak yang tinggi, terdiri 3 hingga 4 kilogram keju, mentega, dan lemak tambahan yang dimasukkan ke dalam hamburger hariannya."
Pola makan ini menyebabkan jumlah kolesterol dalam darah pria tersebut meroket hingga lebih dari 1.000 miligram per desiliter, hampir empat kali lebih tinggi dari kadar biasanya 210 hingga 300 mg/dL, menurut laporan dokter.
Akibatnya, pria tersebut, yang berusia 40-an, mengalami kondisi kulit yang dikenal sebagai xanthelasma, yaitu endapan kolesterol kuning yang tidak berbahaya terbentuk di bawah permukaan kulit. Benjolan tersebut dapat berupa benjolan lunak, berkapur, atau semi-padat, dan dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi paling sering ditemukan di siku, sendi, tendon, lutut, dan tangan.
Jika benjolan tersebut terbentuk di dekat mata atau di kelopak mata, maka kondisi tersebut disebut sebagai xanthelasma palpebrarum.
Sebuah gambar yang disertakan dalam laporan kasus pria tersebut, yang diterbitkan pada tanggal 22 Januari di jurnal Cardiovascular Images, menunjukkan benjolan kuning besar yang tampak keluar dari lipatan kulit di telapak tangannya. Dokter menulis bahwa pria tersebut juga memiliki benjolan serupa di telapak kakinya dan di sikunya, yang semuanya tidak menimbulkan rasa sakit dan telah tumbuh selama sekitar tiga minggu sebelum ia mencari perawatan medis.
Xanthelasma, yang memengaruhi sekitar 1 persen orang, bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, hal ini dapat menjadi tanda bahwa seseorang berisiko tinggi terkena penyakit yang lebih serius di masa mendatang, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal. Misalnya, kadar kolesterol tinggi dalam darah dapat menyumbat pembuluh darah yang memasok organ vital tubuh, yang berpotensi menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Sering kali, dokter akan menyarankan pasien dengan xanthelasma untuk mengambil langkah-langkah guna menurunkan kadar kolesterol darah mereka, yang dapat mencakup mengurangi konsumsi lemak dalam makanan mereka dan mengonsumsi obat penurun kolesterol, seperti statin.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria Ini Jalani Diet Karnivora, Kadar Kolesterolnya Meroket di Angka 1.000"