![]() |
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AP/Julia Demaree Nikhinson) |
Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mempertimbangkan untuk bergabung kembali dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa hari setelah memerintahkan AS keluar dari badan kesehatan global tersebut atas apa yang ia gambarkan sebagai kesalahan penanganan pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya.
"Mungkin kami akan mempertimbangkan untuk melakukannya lagi, saya tidak tahu. Mungkin kami akan melakukannya. Mereka harus membereskannya," kata Trump dalam sebuah rapat umum di Las Vegas dikutip dari Reuters, Minggu (26/1/2025).
AS dijadwalkan meninggalkan WHO pada tanggal 22 Januari 2026. Trump mengumumkan langkah tersebut pada hari Senin (20/1) setelah ia dilantik untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih.
Amerika Serikat sejauh ini merupakan pendukung finansial terbesar bagi WHO, menyumbang sekitar 18 persen dari keseluruhan pendanaannya. Anggaran dua tahun terakhir WHO, untuk tahun 2024-2025, adalah sebesar USD 6,8 miliar.
Trump mengatakan kepada khalayak di Las Vegas bahwa ia tidak senang bahwa AS membayar lebih banyak kepada WHO daripada China, yang memiliki populasi yang jauh lebih besar.
Keluarnya AS kemungkinan akan membahayakan berbagai program di seluruh organisasi, menurut beberapa ahli di dalam dan luar WHO, terutama mereka yang menangani tuberkulosis, penyakit menular yang menjadi pembunuh terbesar di dunia, serta HIV-AIDS dan keadaan darurat kesehatan lainnya.
Perintah penarikan yang ditandatangani Trump menyatakan bahwa pemerintah akan menghentikan negosiasi mengenai perjanjian pandemi WHO selama penarikan sedang berlangsung. Personel pemerintah AS yang bekerja dengan WHO akan ditarik dan dipindahtugaskan, dan pemerintah akan mencari mitra untuk mengambil alih kegiatan WHO yang diperlukan, menurut perintah tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Trump Sebut Akan Mempertimbangkan Kemungkinan AS Jadi Anggota WHO Lagi"