![]() |
Ilustrasi jenazah. (Foto: Thinkstock) |
Otoritas di negara bagian India, Jammu dan Kashmir tengah menyelidiki laporan penyakit misterius yang merenggut sedikitnya 17 nyawa. Laporan diterima pihak berwenang pada Sabtu (25/1/2025).
Sebanyak 13 di antaranya merupakan anak-anak. Kasus terjadi di desa terpencil Badhaal, wilayah Rajouri, Jammu. Belakangan diketahui, sudah terjadi sejak awal Desember 2024.
Sementara waktu, pemerintah setempat melakukan karantina sementara. Ada sekitar 230 warga desa yang tengah dikarantina menurut media lokal Press Trust of India (PTI).
"Semua yang meninggal mengalami kerusakan pada otak dan sistem saraf," kata Dr. Amarjeet Singh Bhatia, kepala perguruan tinggi kedokteran pemerintah Rajouri.
"Liburan musim dingin juga telah dibatalkan untuk menangani situasi peringatan medis," kata Dr. Bhatia seperti dikutip PTI.
Para korban merupakan anggota dari tiga keluarga yang saling berkaitan.
Dugaan Awal
Pemerintah federal telah meluncurkan penyelidikan, Menteri Kesehatan Jitendra Singh mengatakan penyelidikan awal melihat kematian tersebut bukan karena infeksi, virus, atau bakteri apa pun, melainkan racun.
"Ada serangkaian racun panjang yang sedang diuji. Saya yakin solusinya akan segera ditemukan. Selain itu, jika ada kejahatan atau aktivitas jahat, itu juga sedang diselidiki," beber PTI mengutip pernyataan Tn. Singh.
Dalam insiden medis terpisah, pihak berwenang di kota Pune bagian barat mencatat sedikitnya 73 kasus gangguan saraf langka.
Mereka yang terinfeksi Sindrom Guillain-Barre (GBS) termasuk 26 wanita, dan 14 pasien menggunakan ventilator, PTI mengutip pernyataan seorang pejabat.
Pada GBS, sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang saraf tepi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Sindrom ini dapat memengaruhi saraf yang mengendalikan gerakan otot, yang dapat menyebabkan kelemahan otot atau hilangnya sensasi di kaki atau lengan, dan mereka yang terinfeksi mungkin mengalami kesulitan menelan dan bernapas.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "17 Warga India Mendadak Tewas Alami Kerusakan Otak, Ini Temuan Awalnya"