![]() |
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/peterschreiber.media |
Stroke merupakan salah satu penyakit yang bisa saja terjadi tanpa ada gejala sebelumnya. Tetapi, kondisi juga bisa menunjukkan gejala awalnya sebelum stroke terjadi.
Bahkan, tanda atau gejalanya ini bisa saja muncul satu bulan sebelum terjadinya stroke. Mungkin tanda-tanda ini kerap diabaikan dan hanya dianggap sebagai 'kelelahan atau stres'.
Namun, jika diperhatikan lebih jauh, ada pola yang menunjukkan bahwa gejala yang dialaminya itu adalah tanda dari stroke. Dikutip dari Times of India, berikut 6 tanda stroke yang bisa muncul satu bulan sebelum penyakit itu terjadi:
1. Sering Pusing
Pusing bisa terjadi karena terlambat makan, dehidrasi, atau bangun terlalu cepat. Tetapi, American Stroke Association menyebutkan pusing yang terjadi tiba-tiba, terutama jika terasa ruangan seperti berputar atau mengalami ketidakseimbangan, dapat menjadi tanda peringatan akan datangnya stroke, terutama di bagian belakang otak.
Pusing ini mungkin berlangsung lebih lama dari biasanya atau terjadi tanpa penyebab yang jelas. Rasa pusing mungkin berbeda dengan biasanya, lebih seperti disorientasi internal tiba-tiba yang mengganggu koordinasi tubuh.
Ini adalah gejala yang berulang dengan sendirinya. Saat pusing terasa asing dan terjadi terus-menerus, tubuh mungkin mencoba menandai masalah pembuluh darah yang terbentuk diam-diam di dalam tubuh.
2. Kelelahan yang Tidak Dapat Dijelaskan Penyebabnya
Kebanyakan orang mengartikan kelelahan karena beban kerja, kurang tidur, atau kelelahan emosional. Ahli saraf mencatat bahwa banyak penyintas stroke mengingat kelelahan yang dalam dan terjadi beberapa minggu sebelum episode tersebut.
Ini bukan rasa kantuk setelah makan siang yang biasa, tetapi lebih terasa berat seperti baterai tubuh yang lemah. Otot mungkin terasa lebih lambat, dan tugas-tugas sederhana tampak sangat melelahkan.
Kelelahan ekstrem ini berasal dari otak yang bekerja lebih keras untuk mengimbangi aliran darah yang terganggu atau gumpalan mikro, yang mungkin terbentuk diam-diam.
3. Sakit Kepala yang Terjadi Terus-menerus
Sakit kepala yang sering terjadi sering dikaitkan dengan stres, migrain, atau postur tubuh yang buruk. Sebuah penelitian menemukan bahwa sakit kepala jenis baru, terutama jika terjadi lebih intens atau tidak bisa diredakan dengan pengobatan biasa.
Hal ini dapat terjadi karena gumpalan kecil atau penyempitan arteri yang mengurangi aliran oksigen. Sakit kepala ini dapat terasa seperti tekanan pada satu sisi kepala atau berupa denyutan tumpul di belakang mata. Kondisi ini berbeda dari pola migrain biasa dan sering muncul dengan gejala ringan lainnya.
4. Kesemutan atau Mati Rasa di Satu Sisi
Ketika tertidur dengan posisi lengan, duduk, atau saraf terjepit sering kali disebut sebagai penyebab dari kesemutan atau mati rasa yang terjadi di satu sisi. Misalnya di bagian wajah, lengan, atau kaki.
Ternyata itu bisa jadi salah satu tanda bahaya. Menurut ahli saraf, ini adalah salah satu tanda neurologis paling awal dari berkurangnya aliran darah di otak.
Jika mati rasa ini datang dan pergi, mungkin bisa dianggap remeh. Tetapi, sebenarnya ini bisa jadi merupakan tanda stroke ringan (TIA) yang terjadi tanpa disadari, tanda bahaya utama untuk stroke berat dalam waktu dekat.
5. Gangguan Penglihatan seperti 'Mata Lelah'
Penglihatan kabur, gambar terlihat ganda, atau kesulitan fokus kerap disebabkan oleh waktu yang dihabiskan di depan layar atau monitor. Maka dari itu, dibutuhkan kacamata sebagai pelindung.
Ketika suplai darah otak terganggu, penglihatan sering kali menjadi salah satu area pertama yang terpengaruh. Ini bisa berarti penglihatan kabur tiba-tiba, pandangan menjadi gelap sementara, atau pandangan terlihat seperti 'terowongan'.
Gangguan penglihatan ini sering terjadi tanpa rasa sakit dan berlalu dalam hitungan menit. Tetapi, jika terus muncul kembali, terutama pada satu mata atau disertai pusing, ini bisa menjadi tanda TIA, versi tanda dari otak.
6. Kesulitan Berbicara
Mencampuradukkan kata-kata atau berhenti di tengah kalimat sering kali dianggap sebagai tanda kelelahan atau gangguan. Istilah medisnya adalah 'afasia', dan ini bisa dimulai secara halus.
Kata-kata mungkin terasa 'macet', berucap kata-kata yang salah, atau ada keterlambatan dalam memahami apa yang dikatakan orang lain. Ini adalah tanda-tanda awal bahwa pusat bahasa otak mungkin tidak menerima aliran oksigen yang tepat.
Ketika komunikasi terasa tidak lancar berulang kali, seperti tersendat-sendat saat mengucapkan kalimat sederhana atau lupa kata-kata yang sudah dikenal, tubuh mungkin diam-diam mengisyaratkan adanya stres otak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada! Ini 6 Gejala Stroke yang Bisa Muncul Sebulan Sebelumnya"