![]() |
Foto: Getty Images/Chinnapong |
Maag dan GERD adalah gangguan pencernaan yang seringkali dianggap sama. Walaupun gejalanya mirip, faktanya maag dan GERD adalah dua penyakit yang berbeda.
Kebanyakan orang sakit maag dan GERD sama-sama mengeluhkan rasa sakit di perut saat kambuh.
Spesialis penyakit dalam dr Imelda Maria Loho, SpPD menjelaskan bahwa maag atau dispepsia merupakan sekumpulan gejala gangguan pencernaan yang terjadi di saluran cerna bagian atas. Gejala yang sering muncul pada orang dengan maag yakni sakit perut disertai dengan keluhan nyeri atau panas di ulu hati, mual, muntah, perut terasa penuh, serta cepat kenyang meski makan hanya sedikit.
"Maag ini umumnya disebabkan oleh iritasi di lambung karena pola makan yang tidak teratur, stres berlebihan, atau konsumsi makanan dan minuman tertentu seperti yang terlalu pedas, asam, dan berlemak," kata dr Imelda saat ditemui Rabu (18/6/2025).
Sementar itu GERD terjadi saat asam lambung memasuki esofagus. Gejalanya mulai dari sensasi terbakar di dada atau heartburn, mulut terasa asam hingga sensasi mengganjal di tenggorokan.
Dokter akan mendiagnosis seseorang dengan maag atau GERD dengan meninjau gejala dan riwayat medisnya.
"Kalau GERD itu, asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan mulut terasa asam. Jadi sering batuk karena terangsang di tenggorokan," beber dr Imelda.
Maag umumnya ditandai dengan rasa nyeri dan kembung yang lebih fokus pada perut, terutama setelah makan. Sedangkan asam lambung cenderung menimbulkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan, terutama ketika dalam posisi tidur atau berbaring setelah makan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jangan Sampai Keliru, Begini Beda Sakit Perut Maag dan Sakit Perut GERD"