Hagia Sophia

12 December 2022

Apakah Santan Mengandung Kolesterol?

Apakah santan mengandung kolesterol ? (Foto: Getty Images/iStockphoto/Neosiam)

Apakah santan mengandung kolesterol? Pasalnya, beberapa masakan seperti opor, lodeh, dan lainnya kerap diolah dengan campuran santan demi meningkatkan citra rasa dan kelezatan. Bahkan minuman es cendol sekalipun juga mengandung santan untuk membuat rasanya semakin nikmat. Sayangnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa santan memiliki kandungan kolesterol tinggi.

Kolesterol adalah senyawa berupa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh. Senyawa ini berasal dari dua sumber, yaitu makanan dan hati. Meski pada dasarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk menjalankan beberapa fungsi tubuh, namun kadar kolesterol yang terlalu tinggi justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Kolesterol sendiri terbagi menjadi dua jenis di dalam tubuh, yaitu kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) dan kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL). Fungsi dari kolesterol HDL adalah menjaga metabolisme tubuh, sedangkan kolesterol LDL atau jahat sangat berisiko memicu gangguan kesehatan

Mengingat sumber kolesterol salah satunya adalah makanan, lantas apakah santan termasuk? Simak informasinya berikut ini.

Apakah Santan Mengandung Kolesterol?

Dikutip dari Livestrong, secara umum, 100 gram santan kelapa mengandung 18 persen dari kebutuhan harian zat besi, 11 persen dari kebutuhan harian magnesium, 33 persen dari kebutuhan mangan, 8 persen dari kebutuhan fosfor, 5 persen dari kebutuhan kalium, dan 5 persen dari kebutuhan zinc.

Santan juga mengandung sejumlah kecil (antara 1 hingga 4 persen) nutrisi lain, seperti kalsium, vitamin B kompleks, vitamin C, dan kolin. Kemudian, terdapat 2 gram protein, 2,8 gram karbohidrat, dan 21,3 gram lemak dalam setiap 100 gram santan. Sebagian besar lemak ini (18,9 gram) adalah lemak jenuh.

Kebanyakan orang dengan kebutuhan 2.000 kalori hanya boleh mengonsumsi 65 gram lemak setiap hari dan tidak lebih dari 20 gramnya berasal dari lemak jenuh. Ini berarti sepertiga dari kebutuhan harian akan lemak bisa berasal dari satu porsi atau 100 gram santan. Di samping itu, kandungan lemak jenuh yang tinggi dari santan juga telah memenuhi batas harian untuk jenis lemak jenuh.

The American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar lemak jenuh dihindari jika khawatir dapat meningkatkan kolesterol, kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Namun menurut The Coconut Palm Research and Development Perspectives, berbagai penelitian tidak sepakat dan mengatakan bahwa kandungan lemak kelapa netral untuk kesehatan.

Sebuah studi tahun 2016 di European Journal of Nutrition menunjukkan, santan kelapa tidak memengaruhi trigliserida, kolesterol, atau penanda risiko kardiometabolik lainnya.

Santan dan Lemak Jenuh

Alasan mengapa kandungan lemak kelapa menyebabkan perdebatan adalah jenis lemak jenuh yang dikandungnya. Pasalnya, kelapa memiliki campuran asam lemak jenuh rantai panjang dan rantai pendek, namun sebagian besar merupakan asam lemak rantai sedang.

Tidak seperti lemak jenuh lainnya, asam lemak rantai sedang dapat bermanfaat bagi jantung, tetapi penelitian terkait hal ini seringkali bertentangan.

Santan dan Kolesterol

Karena ada begitu banyak ketidaksepakatan tentang apakah lemak dalam kelapa dapat meningkatkan kolesterol, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi produk kelapa dalam jumlah sedang.

Jika ingin mengonsumsi santan dalam jumlah besar, pastikan bahwa makanan lainnya mengandung lemak tak jenuh ganda, yang baik untuk jantung.























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apakah Santan Mengandung Kolesterol? Faktanya Sih Begini"