Hagia Sophia

18 February 2025

Ilmuwan: Garuk-garuk Ada Manfaatnya

Garuk-garuk ternyata ada manfaatnya (Foto: Thinkstock)

Anjuran untuk tidak menggaruk kulit yang gatal tampaknya perlu ditinjau ulang. Sebuah riset ilmiah membuktikan bahwa garuk-garuk punya manfaat antiradang.

Riset tersebut dilakukan oleh Dr Daniel Kaplan, seorang profesor dermatologi dan imunologi di University of Pittsburgh. Ia membuktikan adanya manfaat garuk-garuk melalui sebuah eksperimen pada telinga tikus.

Dalam eksperimen tersebut, Kaplan menciptakan kondisi mirip dermatitis kontak alergi di telinga tikus. Kondisi ini terjadi ketika kulit terlibat kontak dengan senyawa yang memicu reaksi alergi.

Sebagian tikus diperbolehkan menggaruk telinga, yang kemudian mengalami pembengkakan yang dipenuhi netrofil. Ini adalah sejenis sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Kelompok tikus yang lain tidak diperbolehkan menggaruk, yang kemudian lebih sedikit mengalami radang dan pembengkakan. Hal ini mengkonfirmasi anggapan umum bahwa menggaruk memang memperburuk kondisi kulit dan memperlambat radang.

Di sisi lain, Kaplan dan tim mengamati bahwa menggaruk menyebabkan saraf perasa nyeri melepas senyawa yang disebut 'senyawa P'. Dikatakan, senyawa ini mengaktivasi mastosis atau mast cell.

Mast cell adalah sel imun yang melepaskan senyawa kimia saat berhadapan dengan alergen atau pemicu alergi. Senyawa tersebut mencakup juga histamin, yang memicu pembengkakan dan ruam di area yang mengalami alergi.

"Pada dermatitis kontak, mast cell secara langsung diaktivasi oleh alergen, yang menyebabkan radang dan gatal ringan," kata Kaplan dikutip dari NY Post.

"Sebagai reaksi terhadap garukan, pelepasan senyawa P mengaktivasi mast cell melalui jalur kedua, jadi alasan bahwa menggaruk memicu lebih banyak peradangan di kulit adalah karena mast cell telah secara sinergistis mengaktivasi kedua jalur," jelasnya.

Temuan Kaplan ini dipublikasikan di jurnal Science.

"Temuan bahwa menggaruk meningkatkan perlindungan terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa ini bisa memiliki manfaat dalam konteks tertentu," katanya.

"Tapi kerusakan pada kulit yang terjadi saat menggaruk mungkin tidak sebanding dengan manfaatnya jika kebiasaan menggaruk bersifat kronis," tegasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ilmuwan Sudah Membuktikan, Garuk-garuk Ternyata Beneran Ada Manfaatnya"