Hagia Sophia

27 July 2025

Apa Beda Henti Jantung dengan Serangan Jantung?

Hulk Hogan meninggal karena henti jantung. (Foto: Photo by Kevin Winter/Getty Images)

Pegulat legendaris WWE Hulk Hogan meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 71 tahun.

Diketahui, Hogan meninggal karena henti jantung saat berada di rumah sakit. Sebelum kematiannya, ia sempat menjalani operasi akibat latihan beban berat selama bertahun-tahun.

Dikutip dari Mayo Clinic, henti jantung atau cardiac arrest adalah berhentinya aktivitas jantung akibat irama jantung yang tidak teratur. Kondisi henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Lantas, apa bedanya?

Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung

Henti Jantung
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Erta Priadi Wirawijaya, SpJP, menjelaskan henti jantung adalah kondisi jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak. Hal ini terjadi karena adanya masalah listrik pada jantung yang menyebabkan gangguan irama tidak teratur.

"Kondisi ini akhirnya membuat jantung tidak bisa memompa darah ke otak, paru-paru, atau organ lain. Dalam hitungan detik, seseorang akan kehilangan kesadaran tidak bernapas," terang dr Erta pada detikcom beberapa waktu lalu.

"Tanpa penanganan, kematian bisa terjadi dalam hitungan beberapa menit," sambungnya.

Gejala henti jantung bersifat langsung dan parah, yang meliputi:
  • Pingsan mendadak.
  • Tidak ada denyut nadi.
  • Tidak ada tanda pernapasan.
Terkadang, gejala lain muncul sebelum henti jantung mendadak, seperti:
  • Sesak napas.
  • Lemah.
  • Detak jantung cepat, berdebar-debar, atau berdebar-debar yang disebut palpitasi.
  • Namun, henti jantung mendadak seringkali terjadi tanpa peringatan atau gejala.
Serangan Jantung
Sementara itu serangan jantung umumnya tidak langsung membuat pasien meninggal dunia. Pasien bisa mengalami sejumlah gejala, seperti nyeri dada hebat, keringat dingin, mual, dan muntah.

Di samping itu, gejala serangan jantung biasanya akan berlangsung selama beberapa jam, hari, atau minggu sebelum serangan terjadi.

"Biasanya serangan jantung itu tidak membuat jantung berhenti berdetak dan masih bisa memompa darah. Tapi, semakin lama tidak ditangani, akan semakin besar kerusakannya," jelas dr Erta.

Dikutip dari Science Alert, umumnya serangan jantung disebabkan penyumbatan arteri koroner. Sebanyak 75 persen kasus diakibatkan aterosklerosis atau kondisi saat jaringan lemak dan fibrosa menumpuk di dinding arteri koroner, sehingga membentuk plak.

Plak itu akhirnya menyumbat pembuluh darah atau dalam beberapa kasus memicu pembentukan bekuan darah. Kondisi ini terjadi dalam proses yang panjang, yang biasanya berkaitan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, stres, gen, dan pola makan.

Selain itu, faktor lainnya yang memicu serangan jantung, yaitu kejang arteri koroner, trauma dada, atau kondisi yang menyebabkan kurangnya aliran darah ke otot jantung.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hulk Hogan Meninggal gegara Henti Jantung, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?"