![]() |
Foto ilustrasi: Getty Images/gorodenkoff |
Seorang pria berusia 77 tahun di China mengeluhkan sesak napas, nyeri perut, dan perut kembung yang tidak jelas penyebabnya. Kondisi ini membuatnya harus dirawat di rumah sakit.
Dalam laporan yang dipublikasikan di National Library of Medicine, dokter mengungkapkan perutnya sangat kembung dan meregang. Pasien juga mengalami kesulitan buang air kecil dan besar selama empat hari.
"Sekitar seminggu sebelum dirawat, pria itu sempat diberikan obat antivirus dan pereda nyeri untuk kasus herpes zoster (cacar api) yang menyerang punggung bawahnya, disekitar sarkum, atau pangkal tulang belakang," tulis dokter yang dikutip dari Live Science.
Di unit gawat darurat, dokter menemukan bahwa perut pasien membengkak dan nyeri, terutama di bawah perut dan ada tanda-tanda penumpukan cairan besar. Di sekitar pangkal tulang belakang, terlihat kerusakan kulit akibat herpes zoster, yang menyebabkan ruam nyeri berupa lepuh berisi cairan.
Dari pemeriksaan, denyut jantung, teka.nan darah, dan laju pernapasan pria itu tinggi. Tetapi, ia tidak mengalami demam.
Jumlah oksigen yang mengalir dalam darahnya rendah, sementara penanda peradangan dan kadar asam dalam darah meningkat.
Hasil Pemeriksaan
Hasil CT scan pada perutnya mengonfirmasi adanya sejumlah besar cairan di panggul dan perut pria itu. Setelah dipindahkan ke unit perawatan intensif, pasien dipasangi kateter yang memungkinkan urine berdarah keluar dari tubuhnya selama tiga jam berturut-turut.
Para dokter sudah menduga bahwa kandung kemih pasien kemungkinan pecah. Kemudian mereka memasukkan pewarna biru ke dalam kateter untuk melihat apakah zat itu berakhir di perut.
Dari tes pewarna juga menunjukkan adanya pecahnya kandung kemih, sehingga para dokter melakukan pembedahan untuk mengatasinya. Selama operasi, mereka menemukan robekan hampir 2 cm di dinding kandung kemih.
Tim medis langsung memperbaiki robekan dan memasang kateter, serta melakukan sistosmi yang memungkinkan urine keluar dari kandung kemih melalui lubang sementara di dinding perut.
Ketika pemulihan pasca operasi, pasien juga mendapat obat antivirus selama beberapa minggu untuk mengobati herpes zoster yang dialaminya.
"Pasien mendapatkan kembali fungsi kandung kemih yang lengkap setelah menjalani operasi untuk memperbaiki kandung kemih dan pengobatan dengan obat antivirus," tulis dokter.
"Pecahnya kandung kemih spontan adalah keadaan darurat urologi yang sangat langka, yang dapat mengancam jiwa," sambungnya.
Penyebab umum kondisi ini meliputi infeksi kandung kemih kronis, penyumbatan kandung kemih, tumor kanker, dan perawatan kanker yang dirancang untuk membunuh tumor di area panggul.
Namun, dalam kasus ini, pecahnya kandung kemih tampaknya dipicu oleh herpes zoster, yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Virus yang sama menyebabkan cacar air, dan setelah infeksi cacar air, virus tersebut dapat menjadi tidak aktif, bersembunyi di saraf tubuh, dan kemudian aktif kembali untuk menyebabkan herpes zoster.
Komplikasi langka dari herpes zoster adalah retensi urine, yaitu kandung kemih tidak cukup kosong atau tidak kosong sama sekali saat seseorang buang air kecil. Tetapi, dokter pria tersebut yakin bahwa ini adalah pertama kalinya infeksi seperti ini menyebabkan kandung kemih pecah.
Dalam kasus ini, pasien memiliki riwayat diabetes yang mungkin memperumit gambaran tersebut. Sebab, diabetes dan herpes zoster mungkin telah menyebabkan masalah saraf yang menurunkan kemampuan pria tersebut untuk merasakan bahwa kandung kemihnya penuh.
"Hal ini mungkin membuatnya tidak mencari pengobatan sejak dini, sehingga meningkatkan kemungkinan kandung kemihnya akan pecah saat terlalu penuh," tulis para dokter.
"Risiko disfungsi sistem urinari terkait herpes zoster tidak dapat diabaikan. Intervensi mendesak sangat diperlukan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria China Alami Komplikasi Serius gegara Cacar Api, Kandung Kemihnya Berlubang"