Hagia Sophia

04 November 2022

Kasus Kematian COVID-19 Naik Lagi, Inikah Penyebabnya?

Corona di Indonesia kembali ngegas. (Foto: Agung Pambudhy)

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyebut subvarian Omicron XBB belum bisa dipastikan menjadi pemicu kenaikan kasus gagal ginjal akut. Pasalnya, laporan kasus XBB tercatat masih rendah yakni enam pasien.

"Kita tidak bisa mengatakan kenaikan kasus satu ini karena XBB karena jumlah XBB yg baru dilaporkan masih di bawah 20 kasus, tp kita juga tidak tahu banyak sekali yang batuk pilek demam, nggak memeriksakan diri dan hanya melakukan antigen saja tidak lanjut PCR sedangkan kita nggak tau XBB atau BA.5," beber dia dalam agenda daring Kamis (3/2/2022).

Meski begitu, menurutnya, subvarian Omicron terbanyak saat ini masih didominasi varian BA.5, lantas apa yang memicu tren kenaikan kasus COVID-19 dan kematian?

"Bisa jadi kita makin longgar prosesnya, kedua juga lupa mengawasi orang-orang yang dengan risiko tinggi, lansia berisiko tinggi terinfeksi dirawat itu besar," kata dia.

Penularan yang terjadi di kelompok lansia pada akhirnya kembali memicu kenaikan kematian kasus COVID-19 lantaran kebanyakan memiliki riwayat penyakit penyerta hingga rendahnya antibodi. dr Erlina berpesan, agar masyarakat mulai kembali melindungi kelompok rentan dengan menjaga protokol kesehatan.

Prokes dinilai dr Erlina sudah semakin longgar, dilihat dari kegiatan besar kerumunan acara yang tak jarang kebanyakan sudah melepas masker.

"Aktivitas kehidupan sekarang nyaris normal berkumpul beramai-ramai kegiatan rapat offline dimana-mana dan lupa dengan proses jadi menbuat skrg kondisi kematian naik dua kali lipat," benernya.

"Jadi tolong masyarakat kalau mau gathering apalagi libur panjang tahun baru mulailah berhati-hati, saya kira ada baiknya mempertimbangkan jumlah orang yang berkumpul," kata dr Erlina.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala Khas Omicron XBB, Varian yang Diduga Jadi Alasan COVID RI Ngegas Lagi"