Hagia Sophia

04 November 2022

Walaupun Pasien Sudah Cuci Darah, Kadar Etilen Glikol Tetap Tinggi

Ilustrasi gagal ginjal anak. (Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw)

Sebanyak 325 anak dilaporkan dirawat akibat gagal ginjal akut. Tidak sedikit di antaranya meninggal imbas penyakit tersebut.

Cemaran etilen glikol pada obat sirup diduga kuat menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Hal ini ditemukan dari pemeriksaan pada pasien di rumah sakit.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan saat cemaran etilen glikol yang konsentrasinya tinggi masuk ke dalam tubuh, zat tersebut akan dimetabolisme menjadi asam oksalat di ginjal anak dan akan merusak fungsinya.

"Nah asam oksalat ini jika masuk ke ginjal akan menjadi kalsium oksalat yang berakhir menjadi kristal tajam dan ini akan merusak ginjal si anak tersebut," beber Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (2/11/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim B Yanuarso, SpA(K) mengatakan kristal yang tajam ini merusak fungsi ginjal dan tidak mempan bahkan jika anak sudah menjalani cuci darah.

Di awal kasus gagal ginjal merebak, para dokter anak disebut frustasi karena meski pasien sudah dilakukan cuci darah, kondisinya tetap tidak membaik. Investigasi akhirnya dilakukan dan mengarah ke intoksikasi etilen.

Ternyata setelah ditelusuri, banyak kadar etilen glikol yang melebihi batas di dalam darah pasien walau sudah dilakukan cuci darah.

"Kita bisa bayangkan pasien sudah cuci darah hasil etilen glikolnya masih tinggi," papar dr Piprim.

Pemerintah datangkan obat penawar etilen glikol

Melihat adanya keterkaitan antara toksikasi etilen glikol dengan kasus gagal ginjal akut pada anak, pemerintah mendatangkan obat penawar fomepizole.

Disebutkan kondisi pasien berangsur membaik saat diberikan obat penawar tersebut dan angka kematian menurun.

















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Etilen Glikol Mengkristal di Ginjal Anak, Tak Mempan Dicuci Darah"