Hagia Sophia

04 November 2022

Ini Kata WHO Tentang Munculnya Subvarian Omicron XBB, Separah Apakah?

Foto ilustrasi: Getty Images/diegograndi

Kemunculan subvarian Omicron XBB di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia, menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, subvarian ini disebut-sebut lebih menular dibandingkan subvarian Omicron lainnya.

Subvarian XBB yang dikenal sebagai BA.2.10 ini telah terdeteksi di banyak negara sejak Agustus 2022 lalu. Bahkan subvarian ini sempat memicu lonjakan kasus di India dan Singapura.

Menurut spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Dr Leong Hoe Nam, subvarian XBB ini berpotensi menggantikan subvarian Omicron lain, yakni BA.4 dan BA.5.

"Varian tersebut akan menyebabkan lebih banyak infeksi karena dapat berlari lebih cepat dan menghindar lebih baik daripada jenis yang ada," katanya yang dikutip dari Channel News Asia.

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), subvarian Omicron XBB adalah rekombinan dari subvaran BA.2.10.1 dan BA.2.75. Subvarian ini telah terdeteksi di 35 negara di dunia.

Berdasarkan data saat ini, belum ada yang menunjukkan ada perbedaan substansial dalam tingkat keparahan penyakit akibat subvarian XBB ini. Tetapi, sejauh ini subvarian XBB tidak memicu penyakit yang lebih parah dari subvarian lain.

Namun, ada bukti awal yang menunjukkan risiko reinfeksi XBB lebih tinggi dibandingkan dengan subvarian Omicron yang lain. Kasus reinfeksi terutama bisa terjadi pada mereka yang telah terinfeksi di awal periode pra-Omicron.

Subvarian XBB Bisa Picu Gelombang COVID-19 Baru?

Masih belum pasti apakan subvarian Omicron XBB ini bisa memicu gelombang infeksi baru seperti varian-varian Corona sebelumnya. Tetapi, tampaknya itu bergantung pada tingkat kekebalan regional yang dipengaruhi oleh periode gelombang Omicron sebelumnya serta cakupan vaksinasi COVID-19.




















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Bawa Kabar Baru soal Omicron XBB, Bisa Picu Kasus Meledak Lagi?"