Hagia Sophia

15 January 2023

Untuk Naikan Pertumbuhan Populasi di China, Pemerintah Berikan Tunjangan Anak

China akan memberikan tunjangan pada orang tua untuk dongkrak angka kelahiran. (Foto: Wang Huabin/VCG/Getty Images)

China tengah berjuang menghadapi jumlah populasinya yang semakin menyusut. Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah China akan memberikan insentif atau tunjangan agar para orang tua berniat memiliki anak.

Dokumen yang dikeluarkan Komisi Kesehatan Kota Shenzhen mengungkapkan setiap pasangan orang tua akan mendapatkan uang tunjangan tunai sebesar 19.000 yuan atau sekitar Rp 43 juta pada kelahiran anak ketiga atau lebih. Tunjangan ini akan diberikan sampai anak tersebut berusia tiga tahun.

Dikutip dari Global Times, tunjangan yang diberikan pemerintah China berbeda-beda bagi setiap anak, yakni:
  • Anak pertama diberikan 7.500 yuan atau sekitar Rp 17 juta
  • Anak kedua diberikan 11.000 yuan atau sekitar Rp 25 juta
  • Anak ketiga atau lebih diberikan 19.000 yuan atau sekitar Rp 43 juta
Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan populasi di China terus melambat. Tak hanya itu, tingkat pernikahan dan angka kelahiran juga menurun dari tahun ke tahun yang menjadi dampak akibat pandemi COVID-19.

Menurut Biro Statistik Nasional, tingkat kesuburan China atau jumlah anak yang diharapkan dimiliki wanita selama hidupnya, hanya mencapai 1,3 pada tahun 2020, tingkat yang relatif rendah.

Tingkat kesuburan yang rendah menyebabkan serangkaian tantangan kependudukan, yang akan memiliki implikasi ekonomi dan sosial yang signifikan dan berjangkauan luas. Jika ini terus terjadi, China akan kehilangan julukan yang telah dipegangnya sejak lama sebagai negara terpadat di dunia.

"Kita harus membuat sistem kebijakan untuk mendukung kelahiran, dan kita harus menerapkan strategi nasional untuk secara aktif mengatasi penuaan," kata Presiden China Xi Jinping, dikutip dari The Sun, Sabtu (14/1/2023).

Di salah satu wilayah di China, Shenzhen, jumlah bayi yang baru lahir mengalami penurunan sejak 2021. Selain itu, jumlah wanita yang menikah di sana juga menurun sejak tahun 2015.

Tingkat kesuburan di Shenzhen yang semakin menurun ini menjadi tantangan jangka panjang yang sulit untuk dikendalikan oleh pembuat kebijakan. Maka dari itu, diperlukan langkah-langkah dukungan kelahiran sesegera mungkin untuk melepaskan potensi kesuburan secara efektif, memperlambat proses penuaan, dan meningkatkan vitalitas masyarakat.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pasutri Makin Ogah Punya Anak, China Bagi-bagi Duit buat Dongkrak Kelahiran"