Foto: Fadli Zon (Twitter Fadli Zon) |
Politisi Fadli Zon baru-baru ini menuai perhatian lantaran penampilannya yang terlihat lebih tirus. Melalui unggahannya di Twitter, Wakil Ketua Partai Gerindra ini mengaku berhasil menurunkan berat badan hingga 32 kilogram.
"Setelah turun 32 kg, badan terasa ringan," kata Fadli Zon dalam akun Twitter-nya @fadlizon, dikutip Rabu (21/6/2023).
Setelah turun 32 kg, badan terasa ringan. pic.twitter.com/TNZvOSlIsY
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) June 18, 2023
Cuitan Fadli Zon menarik perhatian lantaran tak sedikit yang penasaran dengan rahasia diet yang dilakoninya. Terlebih, selama ini Fadli Zon kerap tampil dengan citra tubuh yang gempal.
"Wah hebat...apa rahasianya Pak Ketua? Bagi tips dong," balas akun Juru Bicara Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu) Yustinus Prastowo, @prastow.
Tak sedikit juga netizen yang mengkhawatirkan kondisi kesehatan pria berusia 52 tahun tersebut karena berat badannya turun secara drastis. Lantas, apakah turun berat badan drastis berbahaya bagi kesehatan?
Menanggapi hal tersebut, spesialis gizi klinis dr Johanes Casay Chandrawinata, SpGK, MND, menyebut penurunan berat badan yang dialami Fadli Zon merupakan hal yang wajar. Ia juga meluruskan, berat badan turun secara drastis dalam waktu singkat tidak selalu menjadi pertanda kondisi kesehatan yang buruk.
"Kalau turun berat badan cepat itu jelek, ternyata tidak. Itu mitos," ujar dr Johanes kepada detikcom, Rabu (21/6/2023).
dr Johanes menyebut cepat atau lambatnya berat badan seseorang turun dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya pola makan, kebiasaan olahraga, konsumsi obat-obatan, serta perilaku disiplin.
"Tergantung, pasien saya tadi dari Januari sampai sekarang sudah turun 40 kilogram, nah itu penurunan berat badannya seminggu itu memang 1-2 kilogram," kata dr Johanes.
"Jadi kalau penurunan berat badan awal, sekitar 4-6 minggu pertama, kalau turunnya bagus, itu nanti ke depan penurunan berat badannya akan banyak," sambungnya.
dr Johanes menjelaskan, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk menaikkan berat badan ke posisi semula. Oleh karenanya, perilaku disiplin ketika berdiet sangat penting untuk menjaga agar berat badan tidak naik-turun (yoyo).
"Jadi kalau pasien bisa mengikuti semuanya, walaupun lepas obat, kalaupun naik itu berat badannya masih stabil, tidak naik sampai ke semula. Ada kenaikan itu mungkin, tetapi naiknya cuma sedikit," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "BB Turun Drastis Seperti yang Dialami Fadli Zon, Normal Nggak Sih?"