Bendera Iran di pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, Iran. Foto: Middle East Monitor |
Seorang mantan kepala intelijen militer Israel, mengklaim bahwa Iran memiliki sejumlah uranium yang mampu membuat tiga hingga lima bom nuklir.
Berbicara kepada penyiaran publik Israel, KAN , Amos Yadlin, mantan kepala intelijen militer Israel tersebut, mengatakan bahwa laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) baru-baru ini tidak mengungkapkan sesuatu yang baru. Ia menambahkan bahwa Israel mengetahui bahwa Iran mampu membuat bom nuklir.
Dikutip dari Middle East Monitor, pada 24 Mei lalu, Kepala Staf Angkatan Darat Israel juga mengatakan Iran telah membuat kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam program pengayaan uraniumnya.
"Iran telah membuat lebih banyak kemajuan di bidang pengayaan uranium daripada sebelumnya. Kami memeriksa dengan cermat domain tambahan yang mengarah pada kemampuan nuklir," kata Kepala Staf Umum, Letnan Jenderal Herzi Halevi di Konferensi Herzliya.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Israel menuduh Iran berusaha membuat bom nuklir. Klaim ini pun selalu dibantah oleh Iran yang mengatakan programnya dirancang untuk tujuan damai. Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik pemerintahannya dari perjanjian penting pada tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.
Sanksi ini mendorong Iran mengambil langkah menjauh dari komitmen terkait nuklirnya. Sejak itu, Iran diketahui telah melampaui batas jumlah uranium yang diizinkan untuk dimiliki, juga memperkaya bahan nuklir melebihi tingkat yang diizinkan.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Israel Bocorkan Rahasia Iran Racik Bom Nuklir"