Hagia Sophia

05 January 2025

Kasus Penyakit Pernapasan HMPV Meningkat di China, Kenali Gejalanya

Ilustrasi momen lonjakan kasus penyakit pernapasan di China. (Foto: Tangkapan Layar Video CCTV via Reuters)

Setelah lima tahun pasca COVID-19, China kini mencatat lonjakan kasus infeksi virus pernapasan lain yakni human metapneumovirus (hMPV).

Otoritas kesehatan di seluruh dunia ikut menyoroti wabah tersebut dan kembali menekankan peningkatan tindakan kebersihan seperti mengenakan masker wajah dan mencuci tangan sesering mungkin, terlebih pasca melakukan perjalanan ke tempat asal wabah.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional di China telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium serta verifikasi kasus.

Data dari 16-22 Desember menunjukkan peningkatan infeksi pernapasan akut, termasuk hMPV, terutama di provinsi utara. "Kasus-kasus terkini sebagian besar melibatkan mereka yang terpapar berada di usia di bawah usia 14 tahun," menurut Reuters.

"Siaran pemerintah CCTV mengonfirmasi bahwa infeksi pernapasan musim dingin ini sebagian besar disebabkan oleh virus influenza, dengan hMPV juga ikut berkontribusi," CDC menambahkan.

Kabarnya, virus tersebut pertama kali terdeteksi pada 2001 oleh peneliti Belanda dalam sampel aspirasi nasofaring dari anak-anak dengan infeksi pernapasan, disebabkan oleh patogen yang tidak diketahui.

Minggu lalu, badan pengendalian penyakit China mengatakan mereka sedang menguji coba sistem pemantauan untuk pneumonia yang tidak diketahui asalnya. Menurut laporan Reuters, kasus penyakit pernapasan diperkirakan akan meningkat selama musim dingin.

Apa saja gejala infeksi hMPV?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC China) mencatat sejumlah gejala yang kerap ditemui.

"Gejala-gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi. Kasus yang parah dapat mengakibatkan bronkitis atau pneumonia, terutama di kalangan bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah."

Badan tersebut lebih lanjut mencatat mereka memiliki kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi terkena hasil yang parah.

CDC China mengungkapkan virus menyebar terutama melalui droplet atau aerosol dari batuk atau bersin, serta kontak dekat atau paparan lingkungan yang terkontaminasi."

"Masa inkubasi berkisar antara tiga hingga lima hari," katanya.

Meskipun jumlah kasus meningkat, para ahli menekankan kehati-hatian dalam menggunakan obat antivirus tanpa pandang bulu untuk hMPV.

Saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus dan penanganannya berfokus pada pengurangan gejala. CDC telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk menekan penyebaran hMPV dan penyakit pernapasan lain.

Rekomendasi tersebut meliputi memakai masker di tempat ramai, menjaga jarak sosial, sering mencuci tangan, dan menghindari tempat ramai sebisa mungkin.

Departemen tersebut juga menyarankan untuk menjaga kebersihan yang baik, memastikan ventilasi ruangan dalam ruangan yang baik, dan menerapkan gaya hidup sehat.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mengenal HMPV Penyakit Pernapasan yang Melonjak di China, Ini Gejalanya"