![]() |
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff) |
Influenza sering kali dianggap sebagai penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada kelompok rentan, seperti anak-anak, infeksi influenza bisa memicu komplikasi bahkan kematian, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tertentu.
Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI, dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), MSc, menjelaskan mereka yang memiliki penyakit penyerta atau mengonsumsi obat-obatan tertentu memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi berat akibat influenza.
"Dan untuk individu atau seseorang yang punya penyakit penyerta, seperti kelainan jantung, diabetes, atau penyakit penyakit keganasan yang mendapat obat-obat kemo, atau penyakit mengganggu fungsi ginjal, yang mendapat imunosupresan, obat yang menekan sistem kerja sistem imun, itu bisa berat. Jadi, bahkan bisa mengancam nyawa," katanya saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).
dr Mulya menjelaskan, orang dengan kondisi tertentu lebih rentan terkena infeksi sekunder, misalnya terpapar bakteri lain seperti bakteri pneumonia, yang dapat memperberat influenza bahkan mengancam nyawa.
"Kemudian, itu tadi komplikasinya, kadang-kadang bisa menyebabkan kalau misalkan infeksi bakterinya yang bikin berat, jadi terjadi paru-paru basah, kalau bahasa awamnya menjadi infeksi paru-paru basah, jadi sampai ada cairan," katanya.
"Nah, cairan itu jadi sampai bernanah. Ini kejadiannya, beberapa kasus kita sering dapatkan complicasenya, karena dengan infeksi bakteri, atau infeksi sekunder karena bakteri. Jadi penuh dengan nanahnya parunya itu bisa mengancam nyawa," lanjutnya.
Di sisi lain, ia menyebut banyak kasus anak-anak yang terkena virus influenza, bahkan ada yang sampai dirawat di rumah sakit akibat komplikasi virus tersebut.
Mereka yang dirawat, lanjutnya, disertai infeksi sekunder atau tambahan, salah satunya infeksi bakteri.
"Influenza memang lagi tinggi di Jepang. Tapi jangan salah kasus-kasus kita di anak juga lagi tinggi, influenza A dan B. Kebanyakan kasus yang dirawat itu dengan (komplikasi) pneumonia," ucapnya.
Menurut dr Mulya, anak-anak rentan terhadap infeksi virus, terutama ketika berada di tempat umum seperti sekolah, kolam renang, dan playground. Tempat-tempat ini menjadi lingkungan yang berisiko karena banyaknya interaksi antara anak-anak serta penggunaan fasilitas yang sama.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ortu Perlu Waspada, Influenza Bisa Picu Komplikasi Pneumonia pada Anak"