Hagia Sophia

20 April 2025

AS Akan Ijinkan Uji Klinis Penggunaan Liver Babi untuk Pengobatan Gagal Hati

Ilustrasi. (Foto: thinkstock)

Peneliti di Amerika Serikat akan segera menguji apakah hati babi yang disunting gennya dapat mengobati orang dengan gagal hati dengan menyaring darah mereka sementara sehingga organ mereka sendiri dapat beristirahat dan mungkin sembuh.

Uji klinis pertama ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration, menurut produsen babi eGenesis, yang mengumumkan langkah tersebut pada Selasa (15/4/2025) dengan mitranya OrganOx.

Diberitakan APNews, diperkirakan 35 ribu orang di AS dirawat di rumah sakit setiap tahun ketika hati mereka tiba-tiba gagal. Banyak yang tidak memenuhi syarat untuk transplantasi hati atau tidak bisa mendapatkan yang cocok tepat waktu.

Studi baru ini merupakan perubahan dalam pencarian transplantasi organ hewan ke manusia. Peneliti tidak akan mentransplantasikan hati babi tetapi akan menempelkannya secara eksternal pada peserta studi.

Hati adalah satu-satunya organ yang dapat beregenerasi, tetapi pertanyaannya adalah apakah menyaring darah pasien selama beberapa hari dapat memberinya kesempatan itu.

"Dalam percobaan dengan empat jenazah, upaya 'jembatan' itu menunjukkan hati babi dapat mendukung beberapa fungsi hati manusia selama dua atau tiga hari," kata Mike Curtis, CEO eGenesis yang berbasis di Massachusetts, yang memodifikasi babi secara genetik sehingga organnya lebih mirip manusia.

Uji coba tersebut akan melibatkan hingga 20 pasien di unit perawatan intensif yang tidak memenuhi syarat transplantasi hati, katanya. Sebuah perangkat yang dibuat oleh OrganOx dari Inggris, yang saat ini digunakan untuk mengawetkan hati manusia yang disumbangkan, akan memompa darah peserta melalui hati babi.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "FDA Setujui Uji Klinis Penggunaan Liver Babi untuk Pengobatan Pasien Gagal Hati"