![]() |
Ilustrasi ketindihan. (Foto: Getty Images/pocketlight) |
Ketindihan ketika tidur seringkali dikaitkan dengan fenomena mistis atau supernatural. Tak heran, pasien yang mengalami ketindihan biasanya juga melihat makhluk 'gaib' yang tidak berbentuk seperti manusia normal. Apakah benar kondisi ini memang berkaitan dengan hal gaib?
Pakar kesehatan tidur dr Andreas Prasadja, RPSGT menegaskan, fenomena ketindihan tidak berkaitan dengan dunia mistis sama sekali. Menurutnya, fenomena ini bisa dijelaskan secara medis.
dr Andreas menuturkan fenomena ketindihan berkaitan erat dengan kondisi hypnagogic hallucination. Ini adalah halusinasi singkat yang biasanya membuat pasien tersebut melihat gambar pola, bentuk, atau kilatan cahaya.
"Itu mitos. Jadi ketindihan pada saat tidur atau erep-erep kita sebut sebagai hypnagogic hallucination dan sleep paralysis. Jadi artinya ada gelombang otak terjaga yang tumpang tindih dengan gelombang otak REM (rapid eye movement) atau tahap tidur mimpi," kata dr Andreas dikutip dari 20detik, Minggu (29/6/2025).
Kondisi ini membuat pasien yang mengalami ketindihan berada di 'persimpangan' setengah sadar dan setengah mimpi. Pada saat inilah, pasien bisa melihat makhluk gaib.
Menurut dr Andreas, kejadian ini sebenarnya umum di seluruh dunia. Tapi, penampakan yang dilihat biasanya akan tergantung dari latar belakang budaya pasien.
Lantas, mengapa tubuh tidak bisa bergerak? dr Andreas menjelaskan dalam tahap tidur REM, ada semacam sistem pengamanan agar tubuh tetap 'terkunci' ketika bermimpi.
Tujuannya, agar tubuh tidak ikut bergerak mengikuti mimpi selama tidur. Halusinasi dan tubuh yang terkunci selama setengah sadar menjadi kombinasi yang menyeramkan saat ketindihan.
"Nah, kenapa ini (ketindihan) bisa terjadi? Karena kurang tidur yang parah, sedemikian parahnya kurang tidur sehingga tumpang tindih," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ketindihan saat Tidur Tanda 'Ketiban Jin'? Dokter Ungkap Fakta Sesungguhnya"