Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth |
Memang tak menular, namun penyakit jantung atau kardiovaskular dikenal sebagai pembunuh yang ganas. Sepanjang 2021, tercatat ada sebanyak 651.481 kematian di RI imbas penyakit jantung baik penyakit jantung koroner, penyakit jantung hipertensi, dan penyakit jantung lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono.
Menurutnya, selain orang dewasa, banyak juga kelompok anak yang meninggal akibat penyakit jantung. Kemenkes mencatat 10.500 bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap tahunnya. Angka tersebut sekaligus menjadi penyebab 30-50 persen kematian bayi akibat bawaan cacat lahir.
Seiring angka kasus tersebut, Dante menyinggung penanganan pasien jantung di Indonesia membutuhkan pembiayaan terbesar dalam ranah kesehatan.
"Penyakit jantung juga menyebabkan pembiayaan terbesar di bidang kesehatan di Indonesia dengan total pembiayaan sebesar Rp8,74 triliun," kata Dante dalam soft launching Ventricle Building Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu, (09/11/2022).
Sorotan Rumah Sakit
Berangkat dari temuan tersebut, RSJPD Harapan Kita menyoroti urgensi peningkatan layanan untuk pasien penyakit jantung.
"Aspek yang pertama adalah meningkatkan kapasitas pelayanan. Aspek yang kedua adalah meningkatkan kapasitas pelaksanaan di tingkat pelayanan kardiovaskuler. Aspek yang ketiga adalah meningkatkan kemampuan tata laksana jantung yang menghadirkan teknologi kedokteran kardiovaskuler yang setara di Asia," ujar Dante.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Wamenkes Buka-bukaan, Pasien Jantung Paling Bikin Tekor Anggaran Kesehatan"