Hagia Sophia

10 November 2022

IHSG Dibuka Turun 53,25 Poin (0.75%) ke Level 7.016, Akankah Menguat?

Foto: Agung Pambudhy

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka melemah ke 7.016. IHSG terjungkal setelah turun 53,25 poin atau 0,75% tepat pada pembukaan perdagangan saham hari ini.

Dikutip dari data RTI, Kamis (10/11/2022), pelemahan IHSG diikuti oleh pelemahan indeks LQ45 yang longsor 11,18 poin (1,11%) ke 998,03.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar +0,28% atau +19,96 poin di level 7.070,08.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, M Julian Fadli mengungkap, ada sejumlah sentimen yang turut mewarnai laju pergerakan saham hari ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran pada September 2022 tumbuh 4,6% YoY. Kinerja penjualan eceran ditopang oleh perbaikan dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh sebesar 8,1% YoY, dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya walaupun masih terkontraksi -6,8% YoY.

Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2022 juga dilaporkan naik 120,3. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 117,2.

Meningkatnya optimisme konsumen pada Oktober 2022 didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen, baik terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Dari mancanegara, Consumer Price Index (CPI) China tercatat melambat 2,1% YoY pada bulan Oktober 2022, dan merupakan level yang terendah sejak bulan Mei 2022. Untuk inflasi tingkat produsen atau Producer Price Index (PPI) turun -1,3% YoY pada bulan Oktober 2022.

Penurunan PPI merupakan penurunan pertama sejak Desember 2020 dan hal tersebut merupakan refleksi dari lemahnya permintaan domestik. Penurunan harga sejumlah komoditas serta gangguan produksi juga diakibatkan kebijakan pembatasan COVID-19. Adapun Korea Selatan mencatat Unemployment Rate pada Oktober 2022 di level 2,8%, sama dengan level bulan sebelumnya.






















Artikel ini telah tayang di finance.detik.com dengan judul "IHSG Dibuka Merah, Akankah Berbalik Menguat?"