Ilustrasi obat sirup. (Foto: Getty Images/fotostorm) |
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso membeberkan data berapa banyak pasien yang terkena gagal ginjal akut positif mengalami keracunan akibat cemaran etilen glikol dan dietilen glikol (EG, DEG). Semula, ada ratusan pasien yang diduga terkena dua cemaran tersebut, tetapi belum sempat dilakukan penelusuran lebih lanjut adanya dua zat toksik di tubuh pasien.
"Saya jawab data ada ya, ada ratusan tapi kan awal-awal sehingga nggak sempat diperiksa toksikologi, terakhir ada 20, 16 positif ada cemaran EG/DEG, empat masih nunggu hasilnya. Ini di RSCM," kata dia, dalam konferensi pers Rabu (9/11/2022).
dr Piprim menyebut kemungkinan besar kasus gagal ginjal akut diakibatkan oleh cemaran EG dan DEG. Pasalnya, pemeriksaan terkait infeksi pada seluruh pasien sudah pernah dilakukan tetapi nihil hasil yang mengarah ke penyebab tertentu.
Sementara saat berkaca pada kasus Gambia, apa yang dilaporkan serupa dengan kasus anak gagal ginjal akut di Indonesia. Terlebih, ada satu kasus seorang orangtua yang masih memberikan obat sirup paracetamol Afi Farma pada anaknya, terindikasi cemaran EG dan DEG, berakhir mengidap gagal ginjal akut.
"Setelah diberikan fomepizole (penawar zat toksik EG dan DEG), dua hari kemudian kondisinya membaik," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gagal Ginjal Akut Sudah Pasti karena Cemaran EG-DEG? Ini Kata IDAI"