Hagia Sophia

15 April 2023

Dokter Sarankan untuk Tidak Bawa Balita Saat Mudik Naik Motor

Mudik bawa anak pakai motor. (Foto: Rengga Sancaya)

Sebentar lagi mudik akan tiba. Masyarakat berbondong-bondong pulang ke kampung halaman demi merayakan Lebaran bersama keluarga. Beragam transportasi digunakan para pemudik, salah satunya adalah motor.

Hal yang sering menjadi perhatian adalah seringnya orang tua membawa bayi dan anak-anak ketika mudik dengan motor. Mengingat perjalanan mudik bisa berjam-jam, bolehkah mereka ikut mudik menggunakan motor?

Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Hari Wahyu Nugroho mengatakan sebenarnya tidak ada regulasi yang mengatur usia bayi boleh atau tidak diajak mudik menggunakan motor. Namun, ia menyarankan untuk bayi berusia 0-12 bulan, bahkan hingga 2 tahun agar tidak dibawa ke jalan raya menggunakan motor. Hal ini karena mempertimbangkan perkembangan motorik mereka.

"Sebaiknya tidak boleh dibawa dengan sepeda motor apabila memang dia berada di jalan raya. Dari sudut pandang mana pun itu sama sekali tidak aman dari perkembangan motorik," kata dr Hari dalam media briefing "Perjalanan Aman untuk Anak", Selasa (4/4/2023).

Perkembangan motorik dimulai dari bayi bisa berjalan hingga lengan memiliki pegangan yang kuat. Biasanya kekuatan motorik baru terjadi di usia 14-18 bulan.

"Bagaimana kemudian dia bisa memfiksasi dirinya. Kalaupun dia memakai ikat pinggang motor, hal itu tidak bisa menjamin 100 persen karena itu belum terstandarisasi seperti car seat, belum disesuaikan dengan bentuk besaran anatomi antropometri dari bayinya. Artinya masih rawan," tegasnya.

Selain perkembangan motorik, imunitas anak berusia di bawah 2 tahun masih rentan. Anak rawan terkena hipotermia karena kencangnya hembusan angin di motor. Anak pun kerap ditaruh di posisi depan sehingga risiko terkena kedinginan dan hipotermia semakin tinggi.

"Saya pernah dua kali baca berita. Yang pertama dalam kasus mudik. Anaknya naik motor, sampai di tempat ternyata anaknya sudah tidak bernyawa. Kemudian yang satunya lagi kalau tidak salah suporter bola. Bapaknya menonton pertandingan sepak bola di luar kota yang agak jauh beda provinsi. Begitu sampai di tempat kemudian anaknya ternyata ditemukan tidak bernyawa," lanjut dr Hari.

Senada, spesialis anak dr. Endah Citraresmi, SpA, Subsp AI (K)mengatakan membawa bayi dengan kendaraan roda dua berpotensi menyebabkan kecelakaan. Terlebih jika penempatan bayi tidak sesuai, baik di depan maupun belakang.

"Bijaksanalah para orang tua memilih moda transportasi. Bijaksanalah membawa anak-anak mudik karena anak punya kekhasan dan kekhususan masing-masing terhadap kecelakaan di jalan raya," katanya.

Bayi dan anak adalah populasi yang rentang terhadap kecelakaan lalu lintas karena keterbatasan fisik dan kognitifnya. Maka dari itu, pastikan keselamatan anak menjadi prioritas utama saat berkendara.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dear Ortu, Dokter Tak Sarankan Anak 0-2 Tahun Mudik Naik Motor"