Ilustrasi. (Foto: Thinkstock) |
Stroke merupakan salah satu penyakit yang masih banyak menyerang masyarakat di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari atau sama dengan 15 tahun adalah 10,9 persen atau sebanyak 2.120.362 orang.
Stroke merupakan penyakit multifaktor. Artinya, ada banyak faktor risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit tersebut. Dokter spesialis saraf sekaligus Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Adin Nulkhasanah, SpS, MARS, menjelaskan faktor risiko stroke terbagi menjadi dua, yakni faktor yang bisa diperbaiki dan tidak bisa diperbaiki.
Misalnya, usia. Menurutnya, risiko stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain usia, ras juga merupakan salah satu faktor pemicu stroke yang tidak bisa dirubah. dr Adin mengatakan ras tertentu, seperti kulit hitam, cenderung lebih rentan terkena stroke dibanding ras lainnya.
"Ras, ras tertentu itu lebih mudah stroke. Yang paling gampang kena itu yang (ras) dari luar, negro sama kaukasia. Orang Eropa, Amerika yang besar-besar itu," terangnya saat ditemui detikcom, Selasa (10/10/2023).
Sementara, faktor risiko stroke yang bisa diperbaiki antara lain
Di sisi lain, dr Adin mengatakan kebiasaan merokok, obesitas, kolesterol, dan hipertensi merupakan faktor pemicu stroke yang bisa diperbaiki.
"Hipertensi, diabet, kolesterol, rokok, tidak olahraga, obesitas, nah itu bisa diperbaiki. Kalau kita memiliki itu ya kita melakukan pencegahan. Punya hipertensi ya minum obat teratur, punya diabet ditangani. Karena itu risikonya bisa berlipat-lipat," ujarnya.
Alasan Ras Kulit Hitam Rentan Kena Stroke
Dikutip dari Healthline, pria dengan ras campuran Afrika-Amerika memang memiliki risiko stroke lebih tinggi. Dibanding pria kulit putih, pria Afrika-Amerika memiliki risiko 50 persen lebih tinggi terkena stroke.
Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti kebiasaan merokok, obesitas, kolesterol tinggi, dan hipertensi. Selain itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS menyebutkan pria Afrika-Amerika punya kecenderungan mengidap penyakit anemia sel sabit atau sickle cell anemia (SCA). Ini adalah penyakit genetik yang membuat sel darah berbentuk bulan sabit sehingga meningkatkan risiko tersangkut dan menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah, termasuk di otak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Sebut Ras Jadi Faktor Risiko Stroke, Kelompok Ini Paling Rentan"