 |
| Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491 |
Stroke merupakan salah satu bentuk gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Dikutip dari laman Kemenkes, kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah ke otak mengalami penyumbatan.
Tidak hanya pada orang tua, penyakit stroke juga bisa menyerang orang yang berusia muda. Dokter spesialis saraf dr Al Rasyid SpS(K) mengatakan bahwa hal ini terjadi karena ada perubahan gaya hidup dari anak muda kebanyakan.
"Hampir sama sih faktor risiko stroke pada orang tua atau masih muda. Cuman yang paling banyak kan jantung, kelainan-kelainan bawaan itu paling sering ya, terus kelainan darah, itu juga bawaan kadang-kadang," ucap dr Rasyid ketika ditemui detikcom, Selasa (10/10/2023).
"Terus kebiasaan merokok anak muda yang tinggi juga jadi faktor risiko. Memang gaya hidup anak muda yang berubah drastis. Terus depresi dan kurang istirahat juga bisa berpengaruh," sambungnya.
dr Rasyid mengungkapkan bahwa mengidap penyakit stroke di usia muda dapat memberikan dampak yang buruk untuk kehidupan. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas dan kehidupan sosial anak muda yang masih berusia produktif.
Adapun beberapa dampak stroke yang dapat terjadi antara lain kerusakan otak permanen, cacat fisik, kehilangan kemampuan bicara, bahkan kematian.
"Orang yang mengidap stroke bisa dikenali dengan gejala-gejalanya. Misalnya seperti senyum tidak simetris, sulit menelan air, gerah separuh badan melemah tiba-tiba," ujarnya.
"Terus bisa juga bicara tidak jelas, kebas separuh tubuh, pandangan mata kabur, hingga sakit kepala hebat tiba-tiba," pungkasnya.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, dr Rasyid meminta pemeriksaan di fasilitas kesehatan harus segera dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk penanganan yang cepat dan tepat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kok Bisa yang Masih Muda Sudah Kena Stroke? Dokter Beberkan Pemicunya"