Hagia Sophia

09 March 2024

Pekerja Pria di Jepang Lakukan Simulasi Menstruasi, Ini Hasilnya

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Ekaterina79

Pekerja kantoran pria di sebuah perusahaan telekomunikasi di Tokyo, mencoba simulasi nyeri menstruasi. Hal ini dilakukan untuk membantu mereka menjadi lebih bersimpati terhadap rekan kerja wanita di Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Jumat (8/3/2024).

Para pekerja pria di EXEO Group mulai meringis kesakitan saat perangkat 'perionoid' mengalirkan sinyal listrik melalui bantalan yang ditempatkan di bawah pusar. Ini berfungsi untuk merangsang otot perut bagian bawah dan menimbulkan sensasi kram.

"Saya tidak bisa bergerak. Sakit sampai saya tidak bisa berdiri," kata Masaya Shibasaki setelah menggunakan perangkat yang dikembangkan bersama oleh para peneliti di Nara Women's University dan startup Osaka Heat Cool, dikutip dari Reuters, Jumat (9/3)

"Saya sekarang memahami bahwa perempuan harus bekerja sambil melawan rasa sakit ini setiap bulannya. Sungguh menakjubkan bagaimana perempuan dapat melakukan hal tersebut. Saya sangat menghormati mereka," kata pria 26 tahun itu.

Pihak EXEO mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik, di mana lebih dari 90 persen tenaga kerja pria dapat lebih mendukung rekan-rekan wanita, termasuk dalam hal mengambil cuti haid.

Perusahaan di Jepang diwajibkan secara hukum untuk mengizinkan perempuan mengambil cuti menstruasi. Namun, tidak ada persyaratan untuk membayar waktu istirahat dan survei menunjukkan sekitar separuh pekerja perempuan tidak pernah mengambil cuti tersebut.

"Kami berharap mereka yang mengalami (nyeri haid) hari ini kembali ke tempat kerja mereka dan mengungkapkan perasaan mereka, serta menyebarkan pemahaman mereka," kata petugas hubungan masyarakat EXEO, Maki Ogura.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jeritan Kaum Pria Jalani Simulasi Menstruasi di Jepang: Sakit-Tak Bisa Berdiri"