Hagia Sophia

23 February 2025

Pakar Ungkap Kondisi Matahari Saat Sudah 'Mati'

Ilmuwan Ungkap Kondisi Menyedihkan Matahari Ketika 'Kiamat'. Foto: Paul Andrew via Daily Mail

Matahari suatu saat akan mati tapi tak perlu cemas, bintang kita masih punya usia sekitar 5 miliar tahun lagi. Matahari adalah mesin yang menggerakkan kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya, kehangatan, dan kondisi yang diperlukan untuk makhluk hidup. Namun seperti semua bintang, Matahari takkan bertahan selamanya.

Suatu hari, Matahari akan kehabisan bahan bakar dan mengalami transformasi dramatis. Untungnya, momen itu masih jauh di masa depan, memberi kita banyak waktu mempelajari dan memahami apa yang akan terjadi saat Matahari mencapai akhir hidupnya.

"Matahari akan mengakhiri hidup sebagai bintang katai putih. Pada dasarnya ia adalah bintang mati yang telah menghabiskan semua bahan bakar nuklir yang dapat dibakarnya. Ia akan perlahan mendingin dan memudar hingga suhunya kian rendah. Ini adalah kondisi akhir bintang bermassa rendah, termasuk Matahari," papar fisikawan Frederick Bruhweiler.

"Meskipun Matahari berukuran satu juta kali lebih besar dari Bumi, bintang katai putih berukuran kira-kira sama dengan Bumi kita," tambah dia, seperti dikutip detikINET dari Live Science.

Lantas bagaimana dengan nasib Bumi saat itu? Menurut Frederick, Bumi mungkin tidak akan ada lagi saat Matahari mati. Dijelaskan bahwa sebelum menjadi katai putih, Matahari akan mengembang terlebih dahulu.

"Dalam waktu sekitar 5 miliar tahun, Matahari akan memasuki fase raksasa merah. Produksi energi meningkat drastis dan memaksa bintang ini mengembang lebih dari 200 kali," paparnya.

Bahkan sebelum Matahari mati, kondisi Bumi diperkirakan sudah rusak. "Perkiraan menunjukkan Bumi akan kehilangan sebagian besar air dalam semiliar tahun dan akan jadi seperti Mars. Bahkan jika Matahari tidak menelan Bumi, fase evolusi selanjutnya akan menguapkan atmosfer atau lautan yang tersisa. Jika Bumi bertahan hidup, ia akan menjadi bara berbatu yang mengorbit bintang katai putih," lanjut Frederick.

"Bintang kita akan tumbuh lebih besar dari yang dapat kita bayangkan, begitu besarnya hingga akan menelan planet-planet bagian dalam, termasuk Bumi. Saat itulah Matahari akan menjadi raksasa merah, yang akan bertahan selama sekitar satu miliar tahun," terangnya lagi.

Namun untuk saat ini sampai miliaran tahun lagi, Bumi dan penghuninya masih aman. "Bintang kita saat ini berada dalam fase paling stabil dalam siklus hidupnya dan telah demikian sejak terbentuknya Tata Surya kita, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Setelah semua hidrogen habis, baru Matahari akan keluar dari fase stabil ini," ujar Frederick.


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Ilmuwan Ungkap Kondisi Menyedihkan Matahari Ketika 'Kiamat'"