![]() |
Ilustrasi sakit kepala ketika berakvitas. (Foto: Getty Images/kyonntra) |
Sakit kepala merupakan salah satu masalah kesehatan umum yang dialami banyak masyarakat. Kondisi ini bisa dipicu oleh masalah sederhana atau kondisi medis serius lainnya.
Jenis nyeri kepala yang dialami bisa bervariasi. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa yang berdenyut, terus-menerus, tajam atau tumpul di area kepala.
Dikutip dari Cleveland Clinic, terdapat lebih dari 150 jenis sakit kepala. Secara umum, sakit kepala dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
Sakit Kepala Primer
Sakit kepala primer disebabkan oleh gangguan atau aktivitas berlebihan pada bagian-bagian kepala yang sensitif terhadap rasa sakit.
Jenis sakit kepala ini bukan merupakan gejala dari kondisi medis lain. Sakit kepala primer kebanyakan dipicu oleh kebiasaan atau gaya hidup tertentu. Jenis-jenis sakit kepala primer meliputi:
- Sakit kepala tipe tegang, jenis yang paling umum dan biasanya seperti kepala diikat kencang.
- Sakit kepala migrain, sakit kepala sebelah yang biasanya berdenyut di satu sisi kepala dan bisa berpindah.
- Sakit kepala klaster, sakit kepala sebelah (biasanya sekitar mata), rasanya menusuk, tajam, dan intens.
- New Daily Persistent Headache (NDPH), jenis sakit kepala langka yang biasanya muncul tiba-tiba dan bisa berlangsung berhari-hari.
Sakit Kepala Sekunder
Sakit kepala sekunder merupakan sakit kepala yang muncul akibat ada kondisi medis yang melatarbelakanginya. Sakit kepala ini dianggap sebagai gejalanya.
Beberapa jenis sakit kepala sekunder tidak selalu berbahaya dan biasanya membaik setelah penyebab utamanya ditangani. Beberapa contohnya seperti sakit kepala akibat dehidrasi, sakit kepala sinus, dan sakit kepala akibat penggunaan obat berlebihan.
Tapi dalam beberapa kasus, sakit kepala sekunder juga bisa menandakan bahaya serius. Salah satunya adalah sakit kepala thunderclap, yang terasa sangat menyakitkan, muncul tiba-tiba, seperti 'ledakan petir'. Rasa sakitnya mencapai puncak hanya dalam waktu satu menit dan berlangsung setidaknya lima menit. Berikut beberapa penyebabnya:
- Cedera kepala.
- Pendarahan otak.
- Reversible Cerebral Vasoconstriction Syndrome (RCVS) atau penyempitan pembuluh darah tiba-tiba.
- Kenaikan tekanan darah yang tiba-tiba dan parah.
Kebiasaan Sepele Bikin Sakit Kepala
Sakit kepala yang disebabkan oleh gaya hidup dan kebiasaan, biasanya masuk kategori sakit kepala primer. Berikut ini beberapa kebiasaan sepele yang ternyata bisa bikin sakit kepala:
1. Kurang Tidur
Penelitian menunjukkan gangguan pada ritme sirkadian atau pola bangun dan tidur dapat memicu sakit kepala. Faktor-faktor yang mengganggu ritme sirkadians seperti umur, kerja shift, perjalanan melintasi zona waktu, konsumsi alkohol dan kafein berlebih, hingga kondisi medis lain.
Ritme sirkadian sangat penting untuk menjaga homeostatis dalam tubuh. Ritme sirkadian ini memainkan peran penting dalam menjaga organ-organ berfungsi dengan baik dan mengatur fungsi otak.
Ketidakseimbangan ini disebut menyebabkan gangguan nyeri, termasuk sakit kepala dan nyeri neuropatik (gangguan saraf).
2. Aktivitas Fisik Berlebih
Sebuah studi menunjukkan hingga 38 persen pengidap migrain mengalami serangan saat olahraga berat. Kondisi ini rentan terjadi ketika tubuh mengalami kepanasan yang parah.
"Penyebabnya beragam. Aktivitas fisik yang ekstrem menyebabkan pelebaran pembuluh darah di kepala yang dapat merangsang saraf trigeminal yang berada di sepanjang sisi kepala secara berlebihan," kata dokter dari American Headache Society, Colleen Doherty, MD, dikutip dari Very Well Health.
3. Telat Makan
Orang yang suka telat makan mungkin juga akan mengalami sakit kepala. Ini terjadi ketika jeda waktu makan terlalu lama dan tubuh sudah membutuhkan kalori tambahan.
Ketika telat makan, kadar glukosa darah turun sehingga otak kekurangan energi dan memicu nyeri kepala. Kondisi nyeri kepala juga bisa muncul akibat ketegangan otot dan stres hormonal akibat kekurangan makan.
4. Merokok
Penggunaan nikotin jangka panjang membuat saraf menjadi lebih sensitif terhadap nyeri. Ini dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap sakit kepala dan nyeri secara umum.
Nikotin juga mempersempit pembuluh darah, sehingga mengurangi darah ke otak dan menyebabkan sakit kepala.
5. Postur Tubuh Buruk
Postur tubuh yang buruk menyebabkan ketegangan di punggung bagian atas, leher, dan bahu. Kondisi ini dapat memicu masalah sakit kepala.
Nyeri biasanya berdenyut ke pangkal tengkorak dan terkadang menjalar ke wajah. Oleh karena itu, penting untuk menghindari duduk terlalu lama dalam satu posisi. Beri jeda dan lakukan peregangan setiap 30-60 menit sekali untuk kondisi tubuh yang lebih baik.
Pastikan juga duduk dengan posisi tegak ketika bekerja, dan letakkan monitor sekitar setinggi mata untuk menghindari menunduk atau mendongak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Picu Sakit Kepala Setiap Hari"