Hagia Sophia

08 January 2023

Mungkin Sudah Masuk Indonesia, Varian XBB.1.5 Diperkirakan yang Paling Menular

COVID-19 di Indonesia. (Foto: Grandyos Zafna)

'Beranak-pinak', muncul lagi subvarian Omicron XBB.1.5 yang memicu peningkatan kasus signifikan di Amerika Serikat. Konon, varian ini menjadi paling menular dibandingkan subvarian sebelumnya.

Pimpinan teknis COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove, menyebut karakteristik paling menular Omicron XBB.1.5 didasari kenaikan kasus berlipat ganda di AS selama beberapa pekan.

"Ini adalah subvarian yang paling menular yang telah terdeteksi," ungkap Van Kerkhove kepada wartawan saat konferensi pers di Jenewa dikutip dari New York Post, Jumat (6/1/2023).

"Alasannya adalah mutasi yang ada dalam subvarian Omicron ini yang memungkinkan virus ini menempel pada sel dan menggantinya dengan mudah," sambung dia.

Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia memperingatkan kemungkinan masuknya subvarian tersebut ke Indonesia. Di tengah mobilitas yang meningkat seperti sebelum pandemi, masuknya Omicron XBB.1.5 tentu sulit dihindari.

Terlebih testing COVID-19 dan surveilans genomik dinilainya relatif rendah. "Saya selalu sampaikan hanya butuh tidak lebih dari dua minggu kok adanya subvarian-subvarian baru," ungkap Dicky pada detikcom, Jumat (6/1).

"Tetapi sekali lagi dampaknya ini kan bervariasi tergantung bukan hanya modal imunitas, tapi juga kondisi demografinya, kondisi juga status gizi, komorbid dan lainnya," sambungnya.

Kabar buruknya, meskipun jarang memicu gejala COVID-19 berat, Omicron XBB.1.5 ini berbahaya dalam jangka waktu panjang. Penyintas Omicron XBB.1.5 bisa saja kerap terganggu aktivitasnya akibat organ mulai bermasalah, dipicu infeksi COVID-19.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Varian Paling Menular, Epidemiolog Sebut XBB.1.5 Mungkin Sudah Masuk RI"