Hagia Sophia

24 April 2025

Prosedur USG yang Tepat Menurut Dokter Obgyn

Ilustrasi USG (Foto: Getty Images/SDI Productions)

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dokter kandungan atau obgyn, belakangan ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Ini membuat pasien dalam hal ini ibu hamil, sebaiknya mengerti hak-haknya saat USG (ultrasonografi).

Spesialis obstetri dan ginekologi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin mengatakan bahwa dalam tindakan apapun, pasien wajib didampingi oleh perawat atau bidan wanita.

Ini berlaku di semua fasilitas kesehatan. Menurutnya, masyarakat berhak mempertanyakan kelanjutan tindakan bila dokter tidak didampingi perawat atau bidan. Lebih baik lagi, jika keluarga pasien juga masuk ke dalam ruangan, sehingga dokter bisa leluasa menjelaskan kondisi kehamilan.

"Apalagi obgyn pria bahasa saya tuh haram hukumnya periksa sendiri karena bisa kitanya yang kemasukan setan atau pasiennya yang kemasukan setan. Tiba-tiba dokternya kayak kemarin nakal, atau pasiennya ngomong macam-macam, saya diginiin padahal nggak, fitnah gitu," kata dr Dara saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

Posisi Tangan Dokter saat USG

Senada, dokter obgyn, dr I Gusti Ayu Sri Darmayani, SpOG mengatakan bahwa dokter kandungan hanya menggunakan satu tangan saat melakukan pemeriksaan USG.

"Tangannya cuma ke kiri, ke kanan sambil megang alatnya. Kan alatnya kayak ini (tetikus). Nggak dua tangan masuk gitu, nggak," kata dr Gusti Ayu.

"Tangan satunya memang di sebelah kiri, untuk mengecek di monitor, mengukur lingkaran kepala berapa. Kalaupun ada pemeriksaan sampai ke atas, biasanya kami meminta pasien untuk menaikkan (baju) sedikit," sambungnya.

Menurut dr Gusti Ayu, biasanya dokter kandungan akan menanyakan apakah pasien nyaman dengan kondisi baju sedikit agak naik. Hal ini merupakan salah satu prosedur dari pemeriksaan terkait kenyamanan pasien.

"Kalau nggak mau ya jangan dipaksa. 'ibu agak naikkan sedikit pakaiannya, ibu berkenan?' Kalau ibunya tidak berkenan, ya jangan. Itu hak pasien," katanya.

Pemeriksaan yang sampai di area ulu hati, menurut dr Gusti Ayu biasanya saat kehamilan sudah di fase akhir. Ini karena sang bayi sudah semakin besar, sehingga pemeriksaan memang agak sedikit lebih atas dari biasanya.

Dokter Kandungan Pria Lebih Banyak daripada Wanita

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, mengungkapkan bahwa profesi ini sejak dulu memang didominasi oleh laki-laki. Bahkan, rasio dokter kandungan sempat 1 perempuan banding 3 laki-laki.

Namun, saat ini jumlah SpOG perempuan mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan. Rasio antara dokter perempuan dan laki-laki kini nyaris seimbang, yakni sekitar 2 berbanding 3.

Menurut Prof Yudi, hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Termasuk di antaranya ada tindakan bedah yang berat, faktor stres menyelamatkan dua nyawa sekaligus, hingga pendidikan PPDS yang membutuhkan stamina dan mental yang kuat.

Selain itu, lanjut Prof Yudi, sesudah selesai pendidikan pun dokter kandungan juga harus siap bertugas siang dan malam di manapun tempat bekerja. Begitu juga operasi-operasi yang berhubungan dengan tumor dan kanker yang terbilang lama dan sulit.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Obgyn Beberkan Prosedur USG yang Tepat, Pasien Wajib Didampingi"