![]() |
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/peterschreiber.media) |
Stroke adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh sumbatan plak pada pembuluh darah. Plak ini sewaktu waktu dapat pecah dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah ke otak mendadak berkurang.
Penyebab stroke lain yang sering terjadi adalah kondisi tekanan pembuluh darah yang terlalu tinggi, sehingga pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.
Stroke bisa terjadi kapan saja dan siapa saja. Namun, pagi hari disebut menjadi waktu yang paling rawan terjadi stroke. Lantas bagaimana faktanya?
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Melisa Aziz, SpJP, menjelaskan stroke mungkin saja bisa terjadi di pagi hari lantaran berkaitan dengan pola alami tekanan darah tubuh.
"Tapi memang banyak kejadian (di pagi hari) bukan serangan jantung, tapi mungkin stroke ya," ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, saat malam hari tubuh beristirahat dan tidur, tekanan darah cenderung menurun. Ini adalah bagian dari siklus tubuh yang normal ketika organ-organ tubuh beristirahat dan memulihkan diri.
Namun, menjelang dini hari, sekitar pukul dua hingga tiga pagi, tekanan darah mulai kembali meningkat. Bagi orang yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol atau hipertensi, lonjakan tekanan darah pada waktu tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke. Stroke umumnya terjadi akibat gangguan pasokan darah ke otak, yang bisa dipicu oleh lonjakan tekanan darah.
"Orang-orang yang tekanan darahnya tidak terkontrol beresiko tekanan darahnya melonjak naik pada saat itu," imbuhnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Ungkap Alasan Stroke Bisa Saja Terjadi di Pagi Hari"