![]() |
Ilustrasi bayam (Foto: Getty Images/iStockphoto/4kodiak) |
Bayam (spinach) dan kangkung (water spinach) merupakan jenis sayuran hijau yang bisa ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kedua sayuran ini sering diolah menjadi sayur bening atau tumis, serta memiliki beragam kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Dikutip dari laman Nutrition Value, angka kecukupan gizi harian umumnya didasarkan pada pola makan sebanyak 2.000 kalori per hari. Dalam setiap 100 gram bayam, terdapat berbagai nutrisi penting yang memberikan kontribusi terhadap kebutuhan harian tubuh, di antaranya:
- 23 kalori
- 0,4 gram lemak total atau 1 persen dari dari daily value (DV) atau nilai kebutuhan harian
- 79 mg natrium atau 3 persen
- 3,6 gram karbohidrat atau 1 persen
- 2,2 gram serat pangan atau 8 persen dari kebutuhan harian
- 0,4 gram gula alami
- 2,9 gram protein atau 6 persen dari kebutuhan harian
- 99 miligram (mg) kalsium atau 8 persen dari kebutuhan harian
- 2,7 mg zat besi atau 15 persen dari kebutuhan harian
- 558 mg kalium atau 12 persen dari kebutuhan harian
Dikutip dari Healthline, bayam memiliki manfaat berupa meningkatkan kesehatan mata, mengurangi stres oksidatif, membantu mencegah kanker, hingga mengurangi kadar tekanan darah.
Nutrisi dan Manfaat Kangkung
Adapun dalam setiap 100 gram kangkung, terkandung:
- 30 kalori
- 0,7 gram lemak total atau 1 persen dari daily value (DV) atau kebutuhan harian
- 4,7 gram karbohidrat atau 2 persen dari kebutuhan harian
- 3,2 gram protein nabati, setara dengan 6 persen dari kebutuhan harian
- 70 mg kalsium atau 5 persen dari kebutuhan harian
- 4,4 mg zat besi atau 24 persen dari kebutuhan harian
- 185 mg kalium atau 4 persen dari kebutuhan harian
Menurut National Nutrition Council Filipina, kangkung baik untuk menurunkan tekanan darah, memberikan kekebalan terhadap kanker, meningkatkan penglihatan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengobati penyakit kulit. Kangkung merupakan sumber yang kaya akan berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan.
Kangkung juga mengandung kalium dan zat besi. Karena tumbuh dan berkembang di lingkungan semi-akuatik, kangkung juga menyediakan banyak elektrolit. Manfaat kesehatan penting lainnya dari kangkung adalah mencegah sembelit karena kandungan seratnya yang tinggi dan membantu melancarkan buang air besar.
Meskipun bayam dan kangkung menawarkan banyak manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang untuk menghindari efek samping. Beberapa di antaranya bahkan bisa memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi individu dengan penyakit tertentu.
Efek Konsumsi Bayam Berlebihan
Dikutip dari Medicine Net dan Livestrong, efek samping terlalu banyak mengonsumsi bayam sebagai berikut.
1. Meningkatkan Risiko Batu Ginjal
Karena bayam mengandung asam oksalat dalam jumlah tinggi dibandingkan sayuran hijau lainnya, konsumsi bayam secara berlebihan dapat berperan dalam pembentukan batu ginjal kalsium-oksalat, yaitu jenis batu ginjal yang paling umum.
Dalam kasus yang jarang terjadi, mengonsumsi makanan tinggi oksalat, seperti bayam dalam jumlah ekstrem dapat menyebabkan hiperoksaluria, yaitu kondisi saat tubuh mengeluarkan oksalat secara berlebihan melalui urine.
Menurut Cedar-Sinai Medical Center, ketika kristal oksalat bertemu dengan kalsium di ginjal, keduanya bisa membentuk batu ginjal.
Penelitian yang dilakukan oleh USDA Crop Improvement and Protection Research pada tahun 2016 juga mengeksplorasi kemungkinan untuk mengembangkan varietas bayam dengan kandungan oksalat yang lebih rendah guna mengurangi efek samping senyawa oksalat terhadap kesehatan.
"Hal ini dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal pada orang-orang tertentu," kata Dr Joseph Roberts, asisten profesor nutrisi di Arizona State University di Phoenix, dikutip dari American Heart Association (AHA), Kamis (11/7/2025).
"Orang yang rentan terhadap batu ginjal terkadang diberi diet rendah oksalat. Merebus bayam dapat mengurangi jumlah oksalat yang Anda konsumsi," kata Roberts.
2. Memicu Masalah Pencernaan
Mengonsumsi bayam dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan penumpukan gas, perut kembung, dan kram, karena tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna serat dalam jumlah besar. Kandungan serat yang tinggi dalam bayam memang baik untuk kesehatan pencernaan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, justru bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut, hingga demam ringan pada sebagian orang.
Selain itu, konsumsi bayam yang terlalu banyak justru bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh. Hal ini disebabkan oleh interaksi antara serat tinggi dan senyawa seperti asam oksalat, yang dapat mengikat zat besi dan membuatnya sulit diserap secara optimal.
3. Mengganggu Kinerja Obat
Pasien yang mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) seperti warfarin disarankan untuk membatasi konsumsi bayam, karena sayuran ini mengandung vitamin K dalam jumlah sangat tinggi. Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah, sehingga asupannya yang berlebihan dapat mengganggu efektivitas obat antikoagulan dan memengaruhi stabilitas kadar pembekuan darah.
"Vitamin K, yang berperan penting dalam pembekuan darah, dapat mengganggu kerja pengencer darah warfarin. Hal ini tidak terlalu menjadi masalah dengan pengencer darah yang lebih baru. Tetapi pengguna warfarin harus konsisten dalam mengonsumsi vitamin K, yang akan membantu menstabilkan kadar warfarin,"kata Roberts.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Asam Urat
Makanan nabati seperti bayam mengandung purin alami yang akan diubah tubuh menjadi asam urat. Pada sebagian orang yang rentan terhadap masalah terkait purin, atau mereka yang mengalami hiperurisemia (kadar asam urat tinggi dalam darah), konsumsi purin dalam jumlah berlebihan, termasuk dari bayam, dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Jika tubuh tidak mampu membuang kelebihan asam urat melalui ginjal, kadar asam urat dapat meningkat. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di persendian, yang memicu penyakit asam urat (gout) seperti nyeri hebat dan pembengkakan.
Pharmacy Times juga memperingatkan, makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti bayam, sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah sangat besar, terutama oleh individu yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit asam urat.
"Bayam juga mengandung purin, yang diubah menjadi asam urat di dalam tubuh. Pada pengidap asam urat, asam urat dapat memicu serangan," kata Roberts.
Efek Konsumsi Kangkung Berlebihan
Dikutip dari Vietnam Vn, kangkung merupakan salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh pengidap penyakit asam urat. Mengonsumsi kangkung dapat memicu peningkatan produksi asam urat dalam tubuh, sehingga memperburuk gejala seperti nyeri sendi dan rasa tidak nyaman.
Selain itu, kangkung juga mengandung kalsium oksalat dalam jumlah yang cukup tinggi. Senyawa ini berisiko membentuk batu ginjal, terutama pada individu yang memiliki riwayat gangguan ginjal.
Oleh karena itu, bagi yang menderita batu ginjal atau memiliki masalah fungsi ginjal, disarankan untuk membatasi asupan kangkung dalam pola makan sehari-hari.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada! Ini Efek Konsumsi Bayam dan Kangkung Terlalu Sering"