![]() |
Ilustrasi tentara Israel (Foto: AP/Majdi Mohammed) |
Seorang tentara Israel menembak dirinya sendiri hingga tewas di pangkalan militer Sde Teiman, Israel Selatan. Aksi bunuh diri ini dilakukan tentara tersebut setelah dirinya kembali dari pertempuran di Jalur Gaza.
Dikutip dari Haaretz, tentara tersebut teridentifikasi anggota Brigade Golani. Dia bunuh diri setelah diinterogasi oleh polisi militer.
Prajurit tersebut telah meninggalkan Jalur Gaza untuk menghadiri kursus pelatihan, ketika penyidik polisi militer sedang menunggu untuk menanyakan mengenai kasus sebelumnya.
Menurut surat kabar tersebut, setelah interogasi, komandan prajurit tersebut memutuskan untuk menyita senjatanya, tetapi beberapa jam kemudian, ia berhasil mendapatkan senjata temannya dan menggunakannya untuk bunuh diri.
Dikutip dari Tasnim, tentara Israel lainnya sebelumnya juga ada yang melakukan tindakan serupa. Dia bunuh diri setelah berbulan-bulan mengalami trauma di Gaza dan Lebanon, karena tidak mampu menanggung kengerian yang disaksikannya.
Kepala Pusat Penelitian Bunuh Diri di Ruppin Academic Center, Profesor Yossi Levi-Belz memperingatkan bahwa tentara Israel menghadapi gelombang besar bunuh diri, karena para prajurit tidak dapat mengatasi dampak psikologis perang.
Militer Israel menolak untuk mengungkapkan statistik bunuh diri yang sebenarnya dan telah menguburkan banyak tentara secara diam-diam, tanpa pemakaman militer atau pengumuman publik.
Sebagian besar prajurit yang mengakhiri hidup mereka selama setahun terakhir adalah prajurit cadangan, meskipun militer mengklaim bahwa tingkat bunuh diri tidak terlalu tinggi, meskipun ada mobilisasi dalam skala besar.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kena Mental, Tentara Israel Bunuh Diri usai Ikut Perang di Gaza"