Hagia Sophia

21 July 2025

Pembengkakan Kaki Seperti yang Dialami Trump Bisa Picu Gagal Jantung

Foto: Presiden AS Donald Trump (dok. Reuters)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump didiagnosis chronic venous insufficiency (CVI) kondisi saat katup di dalam vena tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini yang membuat pria 79 tahun itu mengalami pembengkakan di kaki. Pemicunya diduga karena riwayat masalah obesitas Trump.

Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay, SpJP(K), menyebut insufisiensi vena kronis memang sering terjadi pada usia lanjut. Bahkan, insiden kasus ini juga relatif tinggi dilaporkan di Indonesia.

"Di Indonesia kasusnya sebenarnya relatif banyak, ini memang ditandai dengan kaki bengkak. Pembuluh darah kaki yang seharusnya mengarah ke jantung, alirannya terganggu maka tekanan meningkat dan kakinya menjadi bengkak," tutur dr Vito saat dihubungi detikcom Jumat (18/7/2025).

Ada sejumlah faktor risiko seseorang terkena kondisi seperti yang dialami Trump, termasuk banyak berdiri, terlalu banyak duduk, jarang jalan kaki, pernah mengalami sumbatan pembekuan darah di kaki, memiliki riwayat bedrest dalam waktu lama, dan usia lanjut.

Rata-rata disebutnya terjadi pada 20 hingga 30 persen populasi umum dengan beragam tingkat keparahan. "Kira-kira 60 persen-nya perempuan. Salah satu faktor risikonya adalah obesitas," lanjutnya.

Bisa Berujung Gagal Jantung

Insufisiensi vena kronis gangguan umum yang disebabkan oleh kelemahan katup vena dan dinding pembuluh darah, sehingga mengganggu aliran balik darah ke jantung. Akibatnya, terjadi stasis vena (penumpukan darah) dan peningkatan tekanan darah vena di tungkai bawah. Kondisi ini memengaruhi hingga 40 persen lansia dan selama ini lebih sering dianggap sebagai masalah perifer atau lokal.

Namun, menurut dr Vito, bukti terbaru menunjukkan dampak sistemik CVI yang signifikan, terutama dalam kaitannya dengan gangguan fungsi jantung dan risiko gagal jantung.

"CVI diketahui meningkatkan tekanan vena sentral dan preload jantung (beban volume darah sebelum jantung memompa), yang dapat membebani jantung kanan. Hal ini membuat pasien dengan risiko tinggi lebih rentan mengalami gagal jantung," terangnya.

Tak hanya itu, terdapat hubungan dua arah antara CVI dan gagal jantung, ketika CVI memperburuk gagal jantung melalui penumpukan darah dan kelebihan cairan, sebaliknya gagal jantung juga dapat memperparah CVI melalui peningkatan stasis vena.

Penelitian terbaru bahkan mengungkap peradangan dan disfungsi endotel akibat CVI dapat mempercepat kerusakan fungsi jantung yang lebih parah.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Wanti-wanti Pembengkakan Kaki Seperti Dialami Trump Bisa Picu Gagal Jantung"