![]() |
Presiden AS Donald Trump mengalami pembengkakan di kaki. (Foto: dok. Reuters) |
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, 79 tahun, didiagnosis mengalami chronic venous insufficiency atau gangguan aliran darah vena kronis setelah mengeluh pembengkakan ringan di kakinya dalam beberapa minggu terakhir.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt pada Kamis (17/7/2025), dalam konferensi pers di Washington membacakan pernyataan dari dokter kepresidenan, Kapten Sean Barbabella.
Ia menyebut Trump telah menjalani pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan pembuluh darah dengan ultrasound doppler di kedua kakinya.
"Hasilnya menunjukkan adanya chronic venous insufficiency. Ini kondisi umum dan tidak berbahaya, terutama pada individu usia 70 tahun ke atas," kata Barbabella.
Lebih lanjut, hasil tes menunjukkan tidak ada tanda-tanda penggumpalan darah dalam vena dalam maupun penyakit arteri. Pemeriksaan jantung Trump juga dinyatakan normal. Tidak ditemukan gejala gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit sistemik lainnya.
Apa Itu Chronic Venous Insufficiency?
Gangguan ini terjadi saat katup di pembuluh darah vena tidak bekerja dengan baik, menyebabkan darah berkumpul di kaki. Umumnya ditandai dengan pembengkakan, nyeri, kram, atau perubahan warna kulit pada tungkai. Meski tak mengancam nyawa, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas.
"Ini cukup normal seiring bertambahnya usia, apalagi jika pasien berada dalam kategori kelebihan berat badan," kata dr Jeremy Faust dari Harvard Medical School, dikutip dari CNN.
dr Bernard Ashby, ahli jantung, menambahkan kondisi ini bisa berhubungan dengan tekanan darah tinggi dari jantung atau masalah tidur seperti sleep apnea.
Leavitt juga menanggapi munculnya memar di punggung tangan Trump, yang disebut akibat sering berjabat tangan dan konsumsi aspirin sebagai bagian dari perawatan kardiovaskular rutin.
"Itu hanya iritasi jaringan ringan. Presiden Trump tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik," tulis Barbabella dalam surat resmi.
Meski disebut jinak, beberapa dokter menyarankan untuk tetap mengevaluasi kemungkinan penyebab lain, seperti tekanan jantung atau paru-paru yang meningkat.
"Chronic venous insufficiency memang umum, tapi tetap perlu dicari tahu apa penyebab utamanya," ujar Faust.
Penyebab kondisi ini bisa beragam, mulai dari usia lanjut, obesitas, kurang olahraga, hingga terlalu lama duduk atau berdiri.
Trump bakal mencetak sejarah sebagai presiden tertua AS jika kembali menjabat di periode keduanya. Meski mengalami masalah pembuluh darah ringan, tim medis Gedung Putih memastikan kondisinya tetap stabil dan tidak mengganggu aktivitas.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ada Pembengkakan di Kaki, Trump Disebut Alami Masalah di Pembuluh Darah"