Hagia Sophia

20 July 2023

Makanan yang Mengandung Pemanis Aspartam Masih Dipantau BPOM

Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnachart Martmoh

Belakangan ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyorot penggunaan aspartam atau pemanis buatan yang berisiko karsinogenik atau kanker. Klasifikasi WHO dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) terkait aspartam ini muncul pasca laporan di tiga penelitian besar, yang menunjukkan hubungan antara jenis kanker hati yakni karsinoma hepatoseluler dengan aspartam.

Riset yang dilakukan di AS dan Eropa meneliti minuman dimaniskan secara artifisial.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan pihaknya masih mengizinkan penggunaan aspartam. Ini tercantum dalam aturan PerBPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.

Sederet pemanis buatan yang diizinkan dengan kadar batas tertentu termasuk aspartam adalah asam siklamat, kalsium siklamat, natrium siklamat, sakarin, sukralosa, neotam. Pertimbangan BPOM RI sejauh ini mengacu pada pedoman Codex General Standard for Food Additives (Codex GSFA).

"Saat ini regulasi untuk bahan tambahan pangan pemanis buatan aspartam masih tetap sesuai batas maksimum yang ditetapkan di PerBPOM Nomor 11 tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan," demikian penegasan BPOM, yang merespons kekhawatiran kanker di aspartam, ditulis Senin (17/7/2023).

Meski begitu, BPOM RI tetap akan memantau perkembangan lanjutan terkait kemungkinan aspartam bisa memicu kanker.

Aspartam merupakan pemanis buatan yang ditemukan pada tahun 1965. Bahan tersebut terdiri dari dua asam amino, yakni asam aspartat dan fenilalanin.

Jika dibandingkan dengan gula biasa, aspartam sekitar 200 kali lebih manis, yang berarti sedikit saja sudah cukup. Singkatnya, satu bungkus aspartam (1 gram), yang memiliki 4 kalori, sama dengan 2 sendok teh gula biasa (8 gram) dengan 32 kalori.

Dikutip dari Livestrong, pemanis aspartam ditemukan di sejumlah produk makanan bebas gula, seperti:
  • Soda diet
  • Permen karet
  • Agar-agar
  • Es krim
  • Sereal
  • Campuran kakao bebas gula
Selain itu, pemanis buatan juga digunakan untuk menambahkan sentuhan manis pada obat-obatan, seperti obat batuk, serta vitamin yang bisa dikunyah. Meski banyak makanan yang mengandung aspartam, pemanis buatan tidak ditemukan dalam makanan yang dipanggang.

Struktur asam amino aspartam tidak stabil saat dipanaskan. Bahan itu akan kehilangan sebagian rasa manisnya selama proses pemanggangan.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Masih Dipantau BPOM RI! Ini Makanan yang Bisa Mengandung Pemanis Aspartam"