Hagia Sophia

30 September 2023

Ini Prediksi Ilmuwan Terkait Kapan Kepunahan Manusia di Planet Bumi

I am Legend dengan tema musnahnya manusia. Foto: Warner Bros

Umat manusia diprediksi takkan hidup selamanya di masa depan. Khususnya terkait suhu Bumi yang makin panas, manusia bisa menjadi korbannya, bahkan punah. Namun tenang, waktunya masih lama sekali, jikalaupun terjadi.

Dikutip detikINET dari Newsweek, pemodelan iklim dari komputer super menunjukkan dalam 250 juta tahun lagi, hampir semua mamalia akan punah karena suhu Bumi naik dalam level yang mengerikan di mana kehidupan sulit bertahan.

Dalam skenario ini, dimuat di jurnal Nature Geoscience, manusia pun terancam lenyap. Akan tetapi, kita lebih cenderung lebih mungkin survive dibanding makhluk lain karena kemajuan teknologi kita.

"Jika kita hanya melihat kemampuan alami manusia bertahan hidup dalam cuaca panas ekstrim (tanpa teknologi) maka ada beberapa ambang batas panas yang tak dapat dilewati secara umum," kata Alexander Farnsworth, penulis utama makalah tersebut dan periset di University of Bristol.

"Paparan suhu yang memasukkan panas serta kelembapan di atas 35 derajat selama lebih dari 6 jam akan berakibat fatal. Demikian pula, suhu bola kering (diukur dengan termometer) di atas 40 derajat C dan kelembapan rendah untuk jangka waktu yang lama juga mematikan," cetusnya.

Tapi dengan bantuan teknologi seperti pendingin udara, manusia bisa lebih bertahan. Masalahnya di 250 juta tahun lagi, kondisi Bumi diprediksi sangat menyeramkan. Suhu mungkin antara 40 derajat sampai 70 derajat Celcius terkait naiknya level karbondioksida.

Peningkatan suhu di masa depan itu tidak hanya karena ulah manusia. Sebagian besar disebabkan oleh aktivitas tektonik yang memicu letusan gunung berapi, serta karena Matahari menghasilkan radiasi sekitar 2,5% lebih banyak.

"Dalam penelitian kami, suhu global bisa menjadi sekitar 10-15 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan saat ini dan di daratan saja, suhunya bisa menjadi antara 25-30 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan hari ini," kata Farnsworth.

Belum lagi saat itu, benua super berikutnya, Pangea Ultima, terbentuk. Pasalnya, benua tersebut akan terletak di sekitar ekuator bumi yang cuacanya paling panas, serta adanya CO2 yang dibuang oleh aktivitas tektonik akibat pergeseran benua.

"Hal ini saja telah meningkatkan suhu permukaan daratan secara signifikan, terutama disebabkan oleh sebagian besar daratan permukaannya berada di daerah tropis sekarang," jelas Farnsworth. "Matahari juga jadi sekitar 2,5 persen lebih terang dalam 250 juta tahun, sehingga menambah lebih banyak energi yang masuk ke Bumi dan semakin memanaskan dunia."




























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Ilmuwan Prediksi Waktu Kepunahan Manusia, Kapan?"