Foto ilustrasi: Getty Images/loops7 |
Kasus COVID-19 di beberapa negara kembali melonjak karena beberapa penyebab. Salah satunya adalah kemunculan subvarian baru dari COVID-19.
Belakangan ini, kenaikan kasus di beberapa negara, seperti Singapura dipicu oleh kemunculan varian baru JN.1.
Varian JN.1 ini pertama kali terdeteksi pada September 2023. JN.1 merupakan turunan dari BA.2.86, yang merupakan sublineage dari varian omicron BA.2.
Berikut beberapa negara yang baru-baru ini melaporkan kasus subvarian JN.1 yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat menjadi negara pertama yang melaporkan varian JN.1 pada bulan September lalu. Sejak itu, beberapa negara mulai melaporkan temuannya, seperti Inggris, Islandia, Portugal, Spanyol, hingga Belanda.
2. Singapura
Kasus COVID-19 di Singapura terus melonjak, yang belakangan meningkat 75 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Kementerian Kesehatan Singapura juga mencatat angka infeksi harian yang dirawat inap akibat COVID-19 mulai naik.
Sebagian besar kasus terinfeksi oleh varian JN.1, sublineage dari BA.2.86.
"Berdasarkan data internasional dan lokal, saat ini tidak ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Depkes dalam rilis media.
3. China
China juga melaporkan tujuh kasus COVID-19 subvarian JN.1 dalam kurun waktu sekitar satu bulan terakhir. Melihat itu, Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional tidak mengesampingkan kemungkinan varian bisa menjadi dominan di China.
Namun, para ahli meminta agar masyarakat tidak bereaksi berlebihan terhadap varian JN.1. Saat ini, varian tersebut masih sangat rendah.
"Meskipun tingkat prevalensi varian JN.1 di China saat ini sangat rendah, karena dampak lanjutan dari strain epidemi internasional dan kasus impor, kemungkinan varian JN.1 menjadi strain epidemi yang dominan di negara tersebut tidak dapat dikesampingkan keluar," kata pemerintah yang dikutip dari Global Times, Senin (18/12/2023).
4. India
India juga melaporkan kasus pertama dari subvarian JN.1. Pada 18 November 2023, seorang wanita berusia 79 tahun dinyatakan positif COVID-19 melalui pemeriksaan RT-PCR.
Direktur Jenderal ICMR Dr Rajiv Bahl mengatakan pada tanggal 8 Desember, kasus tersebut terdeteksi pada spesimen positif RT-PCR dari Karakulam di wilayah Thiruvananthapuram Kerala.
Pasien wanita itu mengalami gejala penyakit mirip influenza (ILI) sedang dan telah pulih dari COVID-19. Dikutip dari Free Press Journal, Kementerian Persatuan setiap hari juga melakukan kontak dengan Departemen Kesehatan Kerala dan memantau situasinya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bukan Cuma Singapura, Ini Deretan Negara yang Laporkan Varian JN.1"