Ilustrasi situasi di Malaysia (Foto: Getty Images/Annice Lyn) |
Pemerintah Malaysia kembali menganjurkan penggunaan masker di masjid dan surau untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di negara tersebut. Hal ini disampaikan oleh Menteri di Departemen Perdana Menteri Urusan Agama Mohd Naim Haji Mochtar dalam pernyataan media yang dikutip Senin (18/12).
Dalam pernyataan resmi, Naim Haji mengatakan seruan itu berlaku untuk seluruh pengelola surau dan masjid agar menitikberatkan lagi pada SOP COVID-19. Ia meminta para jamaah masjid dan surau disarankan menjalankan langkah-langkah pencegahan penularan COVID dengan memakai masker, khususnya bagi yang bergejala, dan berisiko tinggi.
Menurut Naim, Departemen Perdana Menteri Urusan Agama melalui Departemen Pembangunan Islam Malaysia (JAKIM) akan bekerjasama dengan Dewan Negara Islam Negara Bagian dan Departemen Agama Islam Negara Bagian. Para pihak yang terlibat akan diminta mengambil langkah proaktif dalam ruang lingkup bidang agama untuk menghadapi wabah tersebut.
Langkah ini dikeluarkan sebagai pencegahan COVID-19 di tempat yang banyak umat Muslim berkumpul, seperti masjid dan surau.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia melaporkan kasus COVID-19 meningkat hampir dua kali lipat dalam laporan terbarunya. Ini terjadi hanya beberapa minggu sebelum liburan dan perayaan akhir tahun.
Berdasarkan laporan pekan Epidemiologi ke-49 (ME49) pada tanggal 3-9 Desember, ada lonjakan yang mengkhawatirkan. Kasus COVID-19 naik dari 6.796, menjadi 12.757 kasus.
Melihat kondisi itu, Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan menyarankan masyarakat untuk memakai masker saat berkumpul dengan teman dan keluarga.
Radzi juga menyerukan adanya urgensi dan kehati-hatian yang lebih besar dalam mengambil tindakan pencegahan, terutama dengan perayaan yang akan menyebabkan peningkatan jumlah perjalanan dan pertemuan.
"Kemenkes mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 ketika masyarakat melakukan perjalanan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, ditambah dengan potensi penyebaran virus selama liburan sekolah mendatang mulai tanggal 16 Desember," kata Radzi yang dikutip dari Malay Mail.
"Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dengan memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan. Tindakan pencegahan ini ditekankan untuk melindungi tidak hanya diri sendiri tetapi juga keluarga, tetangga, dan teman dekat dari risiko infeksi Covid-19," sambungnya dalam keterangannya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 Ngegas Lagi, Malaysia Kembali Anjurkan Pakai Masker di Masjid"