istimewa |
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan serangan jantung punya kemiripan gejala, sama-sama memicu nyeri dada. Gejala tersebut juga kerap muncul di saat yang sama, yakni malam hari saat tidur.
Meski dipicu oleh peningkatan cairan asam lambung, GERD ditandai dengan sensasi nyeri yang muncul bukan di lambung melainkan di sekitar dada atau ulu hati. Kondisi ini terjadi karena cairan asam lambung naik atau refluks menuju kerongkongan atau esofagus.
Konsultan pencernaan dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Muhamad Yugo Hario Sakti Dua, SpPD-KGEH, menjelaskan ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung. Di antaranya faktor asupan makanan dan minuman.
"Kopi dan cokelat paling sering memicu GERD," kata dr Hario dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.
Faktor lain yang juga bisa mempengaruhi adalah berat badan. Ditambah dengan kurang aktivitas fisik, berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung.
Seringkali, gejala yang muncul pada GERD tidak spesifik misalnya batuk nggak sembuh-sembuh. GERD juga kerap bikin panik karena gejalanya mirip penyakit jantung, yakni nyeri dada dan seringkali muncul pada malam hari karena posisi rebahan saat tidur memang meningkatkan risiko terjadinya refluks.
"Saat tidur, asam lambung mudah naiknya. Refluks saat rebahan. Kuncinya habis makan jangan langsung rebahan, harus duduk," jelas dr Hario.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mirip Serangan Jantung, Kenapa GERD Kerap Kambuh di Malam Hari?"