![]() |
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/janiecbros) |
Peneliti mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada otak manusia detik-detik menjelang meninggal dunia. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2022 dan diterbitkan dalam Frontiers in Aging Neuroscience, mengungkapkan bahwa otak tidak mati begitu saja ketika seseorang meninggal, apa yang terjadi?
Sekelompok ahli saraf di Universitas Tartu Estonia melakukan sebuah penelitian mendalam pada pasien yang mengalami epilepsi.
Tim peneliti awalnya menggunakan elektroensefalografi (EEG) berkelanjutan untuk merawat pasien dan mencoba mendeteksi kejang sebelum terjadi. Namun, di bawah pengawasan, pasien tersebut mengalami serangan jantung dan meninggal dunia.
Meskipun kejadiannya tragis, tim ilmuwan memutuskan untuk memeriksa pasien otak pasien tersebut. Mereka mengukur aktivitas otak selama 900 detik dan menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak.
"Tepat sebelum dan sesudah jantung berhenti bekerja, kami melihat perubahan pada pita osilasi saraf tertentu, yang disebut osilasi gamma, tetapi juga pada pita osilasi lain seperti osilasi delta, theta, alfa, dan beta," kata ahli bedah Dr Ajmal Zemmar yang terlibat dalam penelitian tersebut, dikutip dari LadBible, Kamis (6/2/2025).
Peneliti mengonfirmasi adanya pola gelombang otak yang berirama ketika pasien meninggal dunia. Pola gelombang tersebut sangat mirip ketika seseorang sedang bermimpi, mengingat memori, hingga bermeditasi.
Hal itu memberikan kemungkinan penjelasan mengapa orang seringkali mengalami flashback ingatan dalam hidup yang jelas ketika mengalami pengalaman mendekati kematian atau mati suri.
Ada berbagai jenis osilasi otak (gelombang otak) yang mendefinisikan sebagai pola aktivitas otak berirama yang hadir dalam otak manusia yang hidup. Osilasi gamma misalnya muncul saat seseorang sedang berkonsentrasi, mimpi, hingga membayangkan memori atau informasi.
"Melalui pembuatan osilasi yang terlibat dalam pengambilan memori, otak mungkin memainkan ingatan terakhir dari peristiwa-peristiwa penting dalam hidup tepat sebelum kita meninggal, mirip dengan yang dilaporkan dalam pengalaman mendekati kematian," ujar Zemmar.
"Sesuatu yang dapat kita pelajari dari penelitian ini adalah meskipun orang-orang yang kita cintai memejamkan mata dan siap meninggalkan kita untuk beristirahat, otak mereka mungkin memutar ulang beberapa momen terindah yang mereka alami dalam hidup mereka," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Peneliti Rekam Otak Pasien di Detik-detik Jelang Kematian, Temuannya Mengejutkan"