Hagia Sophia

20 September 2025

Kemenkes: 35 Persen Warga RI Alami Obesitas Sentral

Obesitas sentral. (Foto: Getty Images/mediaphotos)

Sudah lebih dari 32 juta warga Indonesia mengikuti cek kesehatan gratis berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan RI hingga Rabu (17/9/2025). Lima temuan masalah kesehatan terbanyak pada usia dewasa berkaitan dengan gaya hidup, bahkan 95 persen di antaranya dilaporkan kurang aktivitas fisik.

Walhasil, banyak yang mengalami overweight hingga obesitas, juga obesitas sentral. Angkanya relatif tinggi untuk kasus kelebihan berat badan dan obesitas yakni 25,7 persen.

Laporan lebih banyak dilaporkan pada tren obesitas sentral, yang hampir mencapai 35 persen. Obesitas sentral didefinisikan saat lingkar perut wanita berada di atas 80 sentimeter dan pria melampaui 90 sentimeter.

Apa Bahayanya?

Bahaya dari obesitas sentral yang jarang disadari adalah komplikasi ke penyakit tidak menular, termasuk masalah jantung. Spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP(K) sempat menyinggung kaitan lemak visceral alias lemak yang menempel di dalam rongga perut dan menyelimuti organ vital, diam-diam memicu peradangan.

"Secara medis, lingkar pinggang lebih dari 90 cm pada pria dan lebih dari 80 cm pada wanita, sudah terbukti meningkatkan risiko serangan jantung, diabetes, dan stroke," kata dr Vito kepada detikcom beberapa waktu lalu.

dr Vito yang juga sempat melakukan riset keterkaitan keduanya dan dipublikasikan di Indonesian Journal of Cardiology 2017 dan Medicinus menemukan pasien-pasien yang kemudian mengalami penyumbatan di pembuluh darah jantung berawal dari kondisi obesitas sentral.

"Kami menemukan bahwa, semakin tinggi rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan, semakin besar tingkat keparahan sumbatan pembuluh darah koroner. Artinya, perut buncit bukan sekadar lemak, tapi tanda bahaya yang bisa diukur," sambungnya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "34,9 Persen Warga RI Alami Obesitas Sentral, Hati-hati Serangan Jantung-Stroke!"