Foto: Getty Images/fotostorm |
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengungkap sumber bahan baku yang digunakan industri farmasi terkait kemungkinan sumber cemaran etilen glikol dan dietilen glikol.
"PT Yarindo membeli bahan baku dari salah satu distributor PT Budiarta dan Universal Pharmaceutical membeli bahan baku dari distributor lain PT PT Logicom Solution. Kemudian kami akan mencari keterkaitannya dari kedua hal tersebut ke satu sumber," terang Penny dalam konferensi pers Senin (31/10/2022).
Menurutnya, sumber bahan baku impor tersebut diimpor dari Thailand, berasal dari perusahaan farmasi yang sebelumnya dinilai cukup kompeten. Perusahaan tengah menganalisis apakah ada kemungkinan pemalsuan dari sumber bahan baku obat yang teridentifikasi mengandung zat toksik.
"Dan juga melihat legalitas apakah ada unsur pemalsuan, karena ini menyangkut juga satu industri farmasi, produsen produk-produk kimia dan pharmaceutical dari industri yang cukup berkompeten, dow chemical Thailand."
"Dan kami mendapatkan kolaborasi yang baik dari PT Dow Chemical Indonesia untuk mencari apakah ini ada unsur pemalsuan dari produk tersebut," sambung Penny.
BPOM RI juga mengamankan total 64 drum propilen glikol dari dow chemical Thailand dengan 12 nomor batch yang berbeda. Temuan awal ini menjadi acuan BPOM RI untuk analisis penelusuran sumber cemaran sampai di sumber bahan baku obat sirup.
"Pengujian terus kita lakukan untuk membuktikan EG dan DEG di dalam sumber bahan baku yang ditemukan di distributor," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "BPOM RI Amankan 64 Drum Propilen Glikol terkait Cemaran EG-DEG dari Thailand"