Hagia Sophia

01 November 2022

Produknya Dituding Tercemar EG-DEG, Ini Bantahan Dow Chemical Thailand

Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth

Dow Chemical Thailand buka suara usai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyebut pihaknya merupakan sumber produksi bahan baku PT Yarindo Farmatama terkait pelarut propilen glikol yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol di luar ambang batas aman.

Perusahaan membantah temuan tersebut, memastikan jika pelarut produksi mereka sejauh ini memenuhi standar.

"Tidak ada pemasok yang disebutkan oleh BPOM adalah pelanggan kami," tutur perusahaan, dikutip dari Reuters, Selasa (1/11/2022).

Dow Chemical Thailand mengklaim produknya tidak mengandung etilen glikol maupun dietilen glikol. Mereka juga menyebut sudah menyerahkan data analitis bahan baku ke BPOM RI.

Seperti diberitakan sebelumnya, propilen glikol yang digunakan PT Yarindo Farmatama produksi Dow Chemical Thailand disebut BPOM RI berasal dari distributor CV Budiarta. Kepala BPOM RI Penny K Lukito juga sempat menduga kemungkinan pemalsuan yang kini akan ditelusuri.

"Melihat aspek legalitas, apakah ada pemalsuan, karena ini juga menyangkut industri farmasi produsen farmasi produk-produk kimia pharmaceutical cukup berkompeten, dow chemical, tapi ini adalah dow chemical thailand, tapi nanti kita akan lihat," ungkap Penny dalam konferensi pers Senin (31/10/2022).

"Karena kita mendapatkan kolaborasi yang baik dengan dow chemical Indonesia untuk mencari apakah ada unsur pemalsuan, dalam pengembangan dari distributor tersebut," sebutnya.

Sebelumnya, BPOM juga mengamankan lebih dari 60 drum propilen glikol produksi Dow Chemical Thailand dengan nomor 12 batch yang berbeda untuk melihat risiko cemaran EG dan DEG.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dow Chemical Thailand Bantah Tudingan Produk Pelarutnya Sumber Cemaran EG-DEG"