Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato |
Otoritas Pengawasan Obat Gambia belum mengkonfirmasi bahwa obat batuk sirup menjadi penyebab kematian 70 anak akibat cedera ginjal akut. Negara di Afrika Barat itu menyebut masih menyelidiki pemicu gagal ginjal akut pada anak.
Sementara itu tim penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menemukan tingkat dietilen glikol dan etilen glikol yang "tidak dapat diterima" dalam produk, yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi.
Tetapi Badan Pengawas Obat Gambia dan badan pengawas nasional, belum menentukan penyebab pasti kematian mereka.
"Kami belum menyimpulkan obat yang menyebabkannya. Banyak anak meninggal tanpa minum obat apa pun," kata Tijan Jallow perwakilan dari Badan Pengawas Obat Gambia dalam konferensi pers dikutip dari Reuters, Senin (1/11/2022).
"Anak-anak lain meninggal, obat yang mereka minum, kami telah menguji mereka dan mereka baik-baik saja," tambahnya.
Lonjakan kasus cedera ginjal akut di antara anak-anak di bawah usia lima tahun terdeteksi pada akhir Juli. Para pejabat mengatakan sejumlah pasien jatuh sakit tiga sampai lima hari setelah meminum sirup parasetamol yang dijual di negara itu.
Pada bulan Oktober, tercatat 82 anak terkena gagal ginjal akut. Sebanyak 70 anak dinyatakan meninggal dan 12 lainnya sembuh.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gambia Belum Bisa Pastikan Obat Batuk Sirup Picu Gagal Ginjal Akut Anak"