Maraknya kasus leptospirosis atau kencing tikus di tengah cuaca yang ekstrem (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng) |
Kasus penyakit leptospirosis belakangan ini marak ditemukan di sejumlah daerah. Berdasarkan data terbaru yang diterima detikcom dari Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi pada hari ini (1/3/2023), daerah dengan jumlah kasus leptospirosis tertinggi adalah Jawa Tengah.
Adapun Jawa Tengah mencatat sebanyak 111 kasus positif dan 18 meninggal dunia. Kemudian disusul oleh Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 86 kasus positif dan 12 meninggal. Sementara DKI Jakarta menurut Nadia saat ini belum ada laporan kasus.
"DKI belum ada sampai saat ini, karena ini berdasarkan laporan dari Provinsi saja," ungkap Nadia, Rabu (1/3/2023).
Karena hal ini, Nadia mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada terkait penyakit leptospirosis, terutama di musim hujan dan banjir. Pasalnya, penyakit ini bisa menyebabkan kematian meskipun risikonya kecil.
"Provinsi yang rutin mendeteksi dan melaporkan kasus leptospirosis, belum tentu provinsi lain yang mencatat nol kasus, tidak ada kasus. Tapi mungkin tidak dilaporkan," kata Nadia.
Sebelumnya, dilaporkan adanya kasus leptospirosis di Tulungagung. Akhir 2022 hingga awal 2023 tercatat 7 warga yang dinyatakan positif, tiga di antaranya meninggal dunia. Dinas kesehatan (Dinkes) Tulungagung melakukan bedah tikus untuk mendeteksi tingkat penyebaran.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Didik Eka, mengatakan kasus penularan leptospirosis terakhir terjadi di Kecamatan Rejotangan. Pasien berhasil mendapatkan penanganan medis dan dinyatakan sembuh.
"Kasus terakhir dari Rejotangan, kemarin sudah bisa pulang (Dari rumah sakit). Alhamdulillah sembuh," kata Didik Eka, dikutip dari detikJatim.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cuaca Ekstrem, Kemenkes Minta Warga Waspadai Penyakit Kencing Tikus"